Ini Dia Pria Asia Pertama yang Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

170
Ini Dia Pria Asia Pertama yang Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Taipan asal India bernama Gautam Adani berhasil mencuri perhatian publik karena berhasil mencatatkan rekor terbaru.

Dalam Bloomberg Billionaires Index terbaru memasukan nama Gautam Adani sebagai pria asia pertama yang jadi orang terkaya di dunia yang menduduki posisi ketiga. Total kekayaannya mecapai US$ 137,4 miliar atau setara Rp 2.042 triliun.

Ini Dia Pria Asia Pertama yang Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Diketahui, kekayaan Adani telah melampaui CEO LVMH Bernard Arnault dan sekarang hanya berada di belakang kepala bos Tesla Elon Musk dan pendiri Amazon Jeff Bezos. Hal Ini juga adalah pertama kalinya orang Asia masuk ke tiga besar indeks tersebut.

Di sisi lain, rekan senegaranya Mukesh Ambani dari Reliance Industries dan salah satu pendiri Alibaba Jack Ma bahkan tidak pernah sampai sejauh itu. Adani sendiri merupakan seorang jebolan perguruan tinggi yang pertama kali mencoba peruntungan sebagai pedagang berlian sebelum beralih ke batu bara.

Ini Dia Pria Asia Pertama yang Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Pria berusia 60 tahun itu telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk mengembangkan konglomerasi bisnis batu bara dan pelabuhannya, dan telah merambah ke segala hal mulai dari pusat data hingga semen, media, dan alumina.

Grup Ambani memiliki operator pelabuhan dan bandara sektor swasta terbesar di India, distributor gas kota, dan penambangan batu bara. Sementara tambang Carmichael di Australia telah dikritik oleh para pencinta lingkungan.

Baca Juga: Michael Jackson Pernah Ciptakan 19 Nama Palsu untuk Dapatkan Obat-Obatan

Adani dikatakan telah menambahkan US$ 60,9 miliar untuk kekayaannya pada tahun 2022 saja. Anak tersebut lima kali lebih banyak dari orang lain. Dirinya pertama kali mengungguli Ambani sebagai orang Asia terkaya pada Februari, menjadi miliarder pada April dan melampaui pendiri Microsoft Bill Gates sebagai orang terkaya keempat di dunia bulan lalu.

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

Redaksi