Terbentang megah di atas kanvas, “Baby Boom” (1982) karya Jean-Michel Basquiat menghadirkan lanskap intim keluarga: sang seniman mengapit kedua orang tuanya, Gerard dan Matilda, dalam potret yang sarat emosi. Lingkaran cahaya bagai mahkota di atas kepala mereka menyiratkan narasi spiritual yang mendalam. Garis hitam tegas membentuk sosok kompleks, dengan wajah yang bermandikan warna kaya. Keanggunan Matilda kontras dengan gestur dominan Gerard, namun percikan akrilik biru menyatukan mereka.
Siap memimpin Lelang Malam Abad ke-21 di Christie’s New York dengan perkiraan nilai $20-30 juta, kolase akrilik, cat minyak, dan kertas ini menyimpan segudang referensi seni dan personal, mengundang kontemplasi mendalam.
Isabella Lauria, Kepala 21st Century Evening Sale, mengungkapkan, “Basquiat mengangkat ketiga figur ini secara historis, menghiasi mereka dengan lingkaran cahaya dan mahkota dalam format triptych yang mengingatkan pada altar Renaisans. Ada resonansi spiritual yang kuat, melampaui otobiografi dengan lapisan referensi sejarah seni,” jelasnya, seperti yang dikutip dalam Forbes. Ia menambahkan kekagumannya pada detail wajah Matilda yang menyerupai topeng Afrika dan tubuhnya bagai figur kesuburan.
Garis dalam lingkaran cahaya mengingatkan pada mahkota duri, mengarahkan pandangan ke kaki-kaki figur yang melayang di atas rel kereta api. Rel di bawah Basquiat dan ibunya melengkung, berbeda dengan rel tunggal di bawah ayahnya. Dua set rel yang berbeda – satu linear, satu balutan perasaan dengan oval merah berisi goresan memukau – menggambarkan keseimbangan atau ketidakseimbangan. Huruf “D” di dekat oval merah merujuk pada karya “Defacement” dan jalur kereta D, yang penting dalam evolusi Basquiat dari seni grafiti SAMO di gerbong kereta bawah tanah.
Motif rel kereta api, yang berulang dalam karya Basquiat, mungkin melambangkan perjalanan literal dan metaforis, bahkan mengisyaratkan sejarah perbudakan. Ini bisa menjadi jalur yang memandu kita melalui simbolisme rumit Basquiat dan kebangkitan artistiknya, dipicu oleh emosi terhadap orang tuanya. Oval yang mengelilingi Basquiat dan ibunya mungkin mencerminkan perjuangan bersama dengan kesehatan mental. Matilda menumbuhkan apresiasi seni Basquiat sejak dini, sementara Gerard, sosok ayah yang kompleks, mendukung keluarga namun juga memicu pemberontakan sang seniman. Meski demikian, cinta ayahnya tetap ada, dan Basquiat mendambakan persetujuannya.
“Ini adalah lukisan Basquiat paling personal yang pernah saya tangani,” kata Lauria, menyoroti nilai naratif yang unik dari karya ini.
Dibuat pada tahun 1982, annus mirabilis Basquiat, “Baby Boom” menjadi incaran kolektor elit. Judulnya merujuk pada lonjakan angka kelahiran pasca-Perang Dunia II (1946-1964), periode kelahiran Basquiat.
“Lukisan ini telah berada dalam koleksi yang sama selama 24 tahun,” ungkap Lauria, meyakini perkiraan harga $20-30 juta sangat wajar untuk kualitas komposisinya. “Ini benar-benar tentang menghadirkan contoh-contoh berkualitas sangat tinggi ke pasar, dan karya ini adalah salah satunya,” tutupnya.
- Mobil dengan Vibes Eksotis dengan Performa yang Memukau versus Mobil dengan Balutan Kilauan Kemewahan - May 14, 2025
- Donatella, Sebuah Oasis Kemewahan Italia yang Membangkitkan Nostalgia di Hiruk Pikuk Jantung Kota - May 13, 2025
- Menguak Eksklusivitas di Balik Peluncuran Superyacht Project 827 - May 9, 2025