Investor Eropa, China dan Jepang Akan Sokong Kendaraan Listrik Indonesia

61
Investor Eropa, China dan Jepang Akan Sokong Kendaraan Listrik Indonesia

Taufiek Bawazier selaku Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin] mengatakan bahwa investor Eropa, China dan Jepang akan sokong kendaraan listrik di Indonesia.

“Ada nanti (investor baru dari Eropa, China, dan Jepang),” kata Taufiek Bawazier di IIMS 2023, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (20/2).

Investor Eropa, China dan Jepang Akan Sokong Kendaraan Listrik Indonesia

Taufiek kemudian mengungkap ketiga investor itu merupakan produsen mobil yang fokus pada mobil listrik. Akan tetapi dirinya masih enggan menyebutkan identitas investor karena khawatir akan tidak jadi.

Lebih lanjut Taufiek bilang salah satu investor yang berasal dari Eropa akan mulai membangun pabriknya tahun ini dan memulai produksi pada 2024.

“Jadi tahun ini brand Eropa, nah produksinya itu 2024,” ucap dia.

Baca Juga: Joe Biden Janjikan Rp7,5 Triliun untuk Bantu Ukraina

Diduga, merek Eropa yang dimaksud merupakan Volkswagen, asal Jerman. Mengingat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia pada 2022 yang menyampaikan investasi Volkswagen akan segera masuk Indonesia.

Investor Eropa, China dan Jepang Akan Sokong Kendaraan Listrik Indonesia

Bahlil juga telah bertemu dengan Chief Procurement Officer Volkswagen Jorg Teichmann di Kantor Kementerian Investasi/BKPM. Pertemuan dilakukan dalam rangka membahas mengenai pengembangan rencana investasi VW di Indonesia.

Sementara merek China yang akan masuk Indonesia berdasarkan keterangan Taufiek diduga BYD. Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menjelaskan ‘semua produsen besar mobil listrik dunia akan masuk ke Indonesia’, salah satunya BYD.

“Ini kalau Anda lihat semua di sini, hampir semua pemain, bukan hampir semua, (tapi) semua pemain besar mobil dunia pun sudah masuk, akan masuk di kita. Terakhir itu BYD yang nomor satu di dunia, nomor dua ada Tesla, Hyundai dan seterusnya,” kata Luhut pada Januari 2023.