“Saya akan mengeluarkan Instruksi Presiden [Inpres] agar pelaksanaan proyek kegiatan maksimal bulan Maret. Karena memang seharusnya, setelah penyerahan ini langsung lelang bisa dilakukan. Pelaksanaan April itu sudah bisa mulai semuanya,” ujar Presiden RI Jokowi dalam sambutan di acara penyerahan DIPA [Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran] 2015 di Istana Negara, pagi ini [08/12].
Acara ini dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, pimpinan MPR, Pimpinan DPR, para menteri Kabinet Kerja, dan para Gubernur dari seluruh Indonsia.
Bila sesuai rencana, dan “akhir Maret semua proyek sudah bisa dilaksanakan, maka peredaran uang, kegiatan, dan nanti akhirnya akan berimbas pada kualitas barang, proyek, bangunan, jembatan, dan kualitas yang lain-lain, karena tidak kejar-kejaran pada bulan Oktober, November, dan Desember.” tambah Jokowi.
Menurut laporan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, pada tahun anggaran 2015 terdapat 22.786 DIPA dengan nilai keseluruhan Rp 647,3 triliun.
DIPA ini terdiri dari DIPA untuk Kewenangan Satuan Kerja Pemerintah Pusat sebanyak 18.648 DIPA senilai Rp 627,4 triliun, dan DIPA Kewenangan Satuan Kerja Pemerintah Daerah sebanyak 4.139 DIPA dengan nilai Rp 19,9 triliun.
Karena itu, Pemerintah pada Januari 2015 akan melakukan perubahan APBN, yang bertujuan untuk terjadinya percepatan pembangunan, ada ruang fiskal yang diperoleh baik dari tambahan penerimaan negara yang ditargetkan, serta perubahan karena susidi BBM yang akan dialihkan ke ruang-ruang produktif.
“Kita juga berharap menyelesaikan kendala dan hambatan yang dihadapi agar bisa diselesaikan dengan cepat. Kalau bisa diselesaikan dengan cepat, rakyat akan bisa merasakan langsung manfaatnya,” jelas Jokowi, sebagaimana dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet Republik Indonesia. « [ teks @shintaasarass| foto setkab.go.id]
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023
