Kenali Gejala Diabetes Melitus

288

Diabetes-Melitus-2

 

 

 

 

 

Penyakit diabetes melitus (DM), namanya diambil dari bahasa Yunani. Diabetes berarti pancuran dan melitus berarti madu atau gula. Istilah DM menggambarkan gejala banyaknya air seni yang manis yang keluar karena mengandung banyak gula. Itulah sebabnya penyakit ini sering kita kenal dengan sebutan penyakit “Kencing Manis”.

Diabetes disebabkan oleh kekurangan hormon insulin atau tidak berfungsinya hormon insulin. Hormon insulin dibuat oleh kelenjar pankreas. Hormon insulin dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati, merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula, dan mencegah hati mengeluarkan banyak gula.

Diabetes melitus terdapat dua tipe, yaitu diabetes melitus tipe 1 (DMT1) dan diabetes melitus tipe 2 (DMT2). DMT1 terjadi akibat seseorang tidak mampu menghasilkan insulin sendiri sehingga memerlukan insulin tambahan dari luar, sedangkan DMT2 terjadi akibat hormon insulin yang tidak bekerja dengan sempurna. Apabila hormon insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan meningkat.

Gejala DM terbagi menjadi dua, yaitu gejala klasik (khas) dan gejala tidak khas. Gejala klasik DM antara lain: sering buang air kecil dalam jumlah banyak, sering merasa haus, cepat merasa lapar,berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas. Sedangkan gejala DM yang tidak umum antara lain: Penglihatan kabur, gatal di daerah sekitar kemaluan, cepat merasa lelah, mudah mengantuk, sulit sembuh dari luka,melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4 kilogram, impoten, sering merasa kesemutan di kaki.

Komplikasi dari DM juga terbagi menjadi dua yaitu: komplikasi akut dan komplikasi kronik. Komplikasi akut DM dapat mengakibatkan kematian, sedangkan komplikasi kronik dapat mengakibatkan cacat. Komplikasi akut DM antara lain: hipoglikemia dan koma ketoasidosis diabetik.

Komplikasi kronik DM antara lain: Kerusakan ginjal, infeksi (gangren) pada kaki yang dapat mengakibatkan amputasi, impoten, penyakit jantung koroner, penyakit stroke, kebutaan, gigi mudah tanggal. Untuk menghindari terjadinya komplikasi, kita harus menjaga agar kadar gula darah, tekanan darah, lemak, dan berat badan terkontrol dengan baik.

Apabila sudah terkena DM, kita harus berobat dengan teratur. Tujuan pengobatan DM adalah untuk menghilangkan keluhan atau gejala, memertahankan rasa nyaman dan sehat, mencegah timbulnya atau berlanjutnya penyulit (komplikasi), dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DM.

Tujuan pengobatan dapat tercapai apabila kadar gula darah terkendali dengan baik. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap terkendali, maka kita perlu untuk mengatur pola makan dan jenis makanan yang sehat, menjalani pemeriksaan gula darah, berolahraga (aktivitas fisik) secara teratur, menjaga keseimbangan berat badan, mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter, berkonsultasi dengan dokter, perawat atau ahli gizi, dan mengikuti penyuluhan atau seminar tentang DM agar semakin bertambah luas wawasan kita.

Narasumber: Dr Oen Ivan, Dokter Klinik Diabetes & Tiroid, RS Royal Progress.

Sumber: fitnessformen.co.id

Redaksi