Lakukan ini untuk atasi alzheimer

211

Penyakit Alzheimer atau lebih dikenal dengan pikun, banyak menyerang orang lanjut usia. Menurut WHO, jumlah kasus Alzheimer di Indonesia mencapai 1 juta orang. Dan trend-nya selalu meningkat setiap tahun.

Sebagaimana dilansir Dailymail, Brava Listeners, penyakit pikun ini bisa dihambat dan diatasi.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa Alzheimer berkaitan dengan arteri yang tersumbat. Karenanya perubahan pola makan dan gaya hidup sangatlah penting.

Jadi, lakukan hal berikut ini untuk meminimal risiko dan mengatasi Alzheimer.

1. Kurangi daging dan produk olahan susu
Orang pedalaman India memiliki risiko terkecil di dunia untuk terkena Alzheimer. Itu karena pola makan tradisional yang masih dijaga, yakni pola makan yang berdasarkan tanaman.

Contoh lainnya, juga ada pada pola makan Mediteranian yang banyak akan sayuran, kacang-kacangan dan buah, serta rendah daging dan produk olahan susu. Sehingga, penurunan kemampuan kognitifnya melambat, dan itu berarti risiko terkena Alzheimer sangat rendah.

2. Blueberry dan strawberry
Penelitian dari Harvard University pada 2012 menunjukkan bahwa, orang yang memakan satu porsi blueberry atau dua porsi strawberry setiap minggunya, penurunan kognitifnya lebih lambat – kira-kira sekitar 2,5 tahun.

3. Jus buah dan sayuran
Sebuah studi yang meniliti 2000 responden menemukan; orang yang meminum jus buah atau sayuran secara rutin, memiliki 76% risiko lebih kecil terkena Alzheimer.

4. Konsumsi safron
Safron atau kuma-kuma adalah nama untuk rempah-rempah dari bunga pacar atau crocus satvius. Melalui sebuah penelitian selama 22 minggu, Safron ternyata memiliki fungsi yang sama dengan obat donepezil untuk Alzheimer. Bagusnya, safron tak memiliki efek samping serius.

5. Daging kukus
Bila Anda penggemar daging. Pilihlah pengolahan daging yang dikukus atau direbus. Karena semakin tinggi kandungan AGEs [advanced glycation end producst yang terdapat pada daging, keju, dan makanan olahan] dapat menekan aktivitas enzim sirtuin.

Enzim sirtuin berfungsi menjaga DNA kita tetap dalam urutan, dan berperan dalam kesehatan di masa tua. Penderita Alzheimer menunjukkan berkurangnya aktivitas enzim sirtuin.

6. Olahraga
Sebuah penelitian dilakukan kepada sekelompok orangtua dengan gejala pikun yang masih ringan [mulai suka lupa] pada tahun 2010. Sebagian dari mereka diberi pengajaran aerobik selama 45-60 menit sehari, 4 kali seminggu, selama 6 bulan. Sedangkan sebagian yang lain, hanya melakukan peregangan ringan saja.

Alhasil, kelompok pengikut aerobik tidak mengalami penurunan kognitif lagi, bahkan kemampuan memorinya meningkat. Sebaliknya, kelompok yang lain tetap mengalami penurunan kognitif.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks @bartno | foto spring.org.uk]

Baca juga:
Daniel Tumiwa: Produk harus memberikan solusi bagi si pengguna
Destinasi wisata untuk pecinta olahraga
Berlibur ke “pintu neraka”

Redaksi