Legenda Sepak Bola Dunia Turut Berduka Cita Atas Tragedi Kanjuruhan 

114
Legenda Sepak Bola Dunia Turut Berduka Cita Atas Tragedi Kanjuruhan 

Indonesia baru saja ditimpa bencana di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam yang menewaskan ratusan korban. 

Tragedi Kanjuruhan itu lantas menjadi sorortan pesebak bola dunia termasuk para legendanya. Bencana yang memakan korban tewas sebanyak 125 orang, menjadi kejadian terburuk ketiga sepak bola di dunia sepanjang sejarah Brava Listeners.  

Legenda Sepak Bola Dunia Turut Berduka Cita Atas Tragedi Kanjuruhan 

Banyak legenda bola dunia menyampaikan belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan ini. Seperti legenda Liverpool, Michael Owen, mengirim pesan duka cita buat para korban di media sosial. Pria Inggris itu mengaku kaget mendengar kabar yang terjadi di Kanjuruhan.

“Berita menghebohkan keluar dari Indonesia tentang peristiwa di stadion Kanjuruhan di Malang. Pikiran saya bersama semua orang yang terpengaruh,” cuit Owen di Twitter.

Michael Owen bukan satu-satunya legenda Liverpool yang angkat suara. Ian Rush sampai legenda Manchester United, Wayne Rooney juga mengucap belasungkawa kepada para korban Tragedi Kanjuruhan dan keluarga yang ditinggalkan. 

“Miris sekali mendengar kejadian di Stadion Kanjuruhan di Indonesia tadi malam. Berita mengejutkan. Pikiran saya bersama semua keluarga dan teman dan seluruh pihak yang terpengaruh,” kata Rooney via akun Twitter miliknya.

Mantan bomber Timnas Jerman yang pernah membela Bayern Munchen yaitu Lukas Podolski juga punya cara tersendiri menyampaikan belasungkawa. Dia menuliskan pesan berbahasa Indonesia di Twitter.

“Untuk orang-orang di Malang: “TURUT BERDUKA CITA”. Bangkit Bola #Indonesia #RIP,” tulis Podolski.

Sebagai informasi, tragediKanjuruhan terjadi karena beberapa fans Arema yang kecewa dengan kekalahan timnya, memasuki lapangan. Sehingga aparat keamanan mencoba menghalau para penggemar tersebut dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. 

Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun yang dipadati penonton. Akibatnya fans panik dan saling berusaha keluar dari stadion, tapi tertahan di dalam dan berdesak-desakan hingga jatuh korban jiwa. 

Bagaimana tanggapan Anda Brava Listeners? 

 

Penulis: Fadia Syah Putranto