Lies Permana Lestari: Sarinah itu heritage Indonesia

1235

Di segmen ini, mereka membahas  rencana ke e-commerce dan rebranding image Sarinah.

Q: Biasanya pemerintah memberikan assignment tersendiri untuk Sarinah. Boleh diceritakan assignment-nya?

A: Seperti tadi yang diceritakan, tugasnya itu mengembalikan hits-nya seperti dulu. Sebenarnya kalau mau bersaing dengan mall megah lain, kami sudah pasti kalah.

Tapi kami mau bring up uniqueness, terutama di bidang handycraft, yang all about Indonesia, seperti batik tenun, rajut, songket, dll. Itu yang mau diangkat.

Sarinah juga akan menjadi tempat untuk para UKM sebagai display mereka. Karya-karya mereka mampu memperbesar ekonomi.

Q: Ada rencana ke e-commerce?

A: Pasti ada. Maintain offline tetap, tapi kami juga akan masuk ke online. Saat saya join Agustus kemarin, omset sedang tidak begitu bagus. Apalagi karena insiden bom itu, cukup luar biasa dampaknya. Bisa sampai setengah tahun dampaknya terasa.

Kalau sudah aktif di e-commerce ‘kan, orang tidak perlu takut lagi. Sejak saat itulah saya sadar e-commerce penting.

Kami sudah berkerja sama dengan anak perusahaan Telkom, yaitu blanja.com. Kekuatan online ‘kan dari sisi real time dan delivery. Makin banyak jual barang, orang-orang juga makin mudah berbelanja.

Q: Mengenai rebranding image, saya sering dengar Sarinah mau renovasi gedung untuk ganti image. Benarkah itu?

A: Sebenarnya gedung Sarinah tidak bisa dirubah total, karena gedung itu sudah dianggap heritage Indonesia. Jadi tinggal dilestarikan saja. Bagian belakangnya mungkin yang akan dirombak. Cita-citanya mau dibangun mega block, namun ini baru tahap konsultasi saja.

Q: Bisnis dalam 3 kata?

A: netwrok, trust, commitment.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini. [teks Gabriella Sakareza]

Redaksi