Spesial hari ulang tahun Brava Radio ke-7, #BravaRe7uvanate, kali ini Mid Day Break bersama Reni Atmaja dan Reno Pellaupessy kedatangan musisi kawakan Indonesia, Lilo Kla Project.
Mereka membahas bagaimana kiprah Lilo Kla Project di industri musik Indonesia.
Q : Kasus pembajakan sangat marak dalam beberapa tahun ini. Bagaimana cara Anda tetap bertahan dengan situasi seperti ini?
A : Saya tidak merasa takut, tidak perlu takut. Karena saya bangga dengan Kla Project yang masih tetap eksis sampai sekarang.
Q : Apa pesan untuk musisi yang baru merintis di dunia musik saat ini?
A : Urusannya hanya satu, kalau kita ingin bermain di industri ini. Harus punya hits. Because hits is your lifesaver.
Q : Apa yang menjadi faktor pertama sehingga Anda memutuskan untuk menjadi musisi?
A : Dari SMA itu saya sudah main band. Lalu masuk kuliah jurusan teknik mesin, tapi tidak diteruskan dan mencari pekerjaan yang bisa untuk bayar sekolah, meskipun akhirnya pun saya tidak sekolah.
Q : Apakah Anda pernah punya album solo?
A : Dulu punya album solo tapi hanya satu, judulnya “Sandra“. Sandra itu khayalan Kla Project. Lagu ini bercerita tentang human trafficking.
Lagu ini ada di tahun 1996, tetapi sebenarnya dibuat pada tahun 1992. Pengarangnya Alm. Andy Julius.
Q : Apa hal yang membuat Anda terkesan dengan lagu dari Level Forty Two?
A : Lagunya asyik. Dan sebetulnya Level Forty Two itu diatas Kla Project, levelnya 7 tahun. Pada eranya mereka berkiprah di Inggris, saya dan Adi dari Kla itu prefer aliran Inggris New Wave, tetapi akhirnya menjadi Music Jazz. Dan Kla Project itu New Romantic.
Q : Apakah Anda masih menjadi guru bagi mereka yang baru berkiprah di dunia musik?
A : Masih, dan banyak yang berguru dengan saya. Dari dulu, saya selalu memberikan respon baik kepada siapapun yang datang ke saya.
Pasti ada pencerahan, terutama masalah hak cipta, bagaimana membuat band yang bagus, dan bagaimana mengatur manajemen. Yang paling penting adalah manajemen dalam hal apapun.
Q : Bagaimana cerita yang ada di dalam lagu “Gerimis”?
A : Gerimis itu, ketika kita mau rekaman live Klacoustic yang akan show pada 11 Maret di Gedung Kesenian Jakarta, tetapi saat itu sebenarnya kita belum punya lagu hits.
Syaratnya yaitu live recording. Dan sebelum 11 Maret, kita harus bikin lagu baru. Sementara pada waktu itu, bulan Februari itu bulan puasa, dan saya sedang menunggu kelahiran anak pertama.
Sampai akhirnya anak pertama lahir pada Sabtu, 17 Februari. Malam harinya saya harus karantina dan di tengah jalan itu cuaca gerimis. Dan notasinya dari semua yang saya alami. Itulah awal mula lagu “Gerimis”.
Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.
[teks Miranti | foto dok. Brava Radio]
Baca juga:
Lulu Dewayanti: Keluarga sama pentingnya dengan perusahaan
Susan Bachtiar: Rejuvenate myself with healthy living
Jimmy Masrin: Saya ingin terus memberi kepada yang membutuhkan
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023