Menelusuri kemegahan Istana Maimun di Medan

2097

Indonesia tidak hanya kaya akan keindahan alamnya. Perjalanan sejarah yang panjang serta kekayaan budaya dan etnis juga mewarisi sejumlah peninggalan yang masih dapat kita nikmati hingga saat ini.

Berbicara mengenai warisan kejayaan masa lalu, Medan memiliki salah satu istana terindah yang ada di Indonesia, yakni Istana Maimun. Istana ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kota Medan. Lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau membuatnya terlalu sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan yang berkunjung atau berlibur ke kota Medan.

Lantas, apa saja yang membuat Istana Maimun begitu istimewa dan wajib dikunjungi saat berlibur ke Medan?

Warisan Kemegahan Kesultanan Deli

Pusat Kesultanan Deli pada masa kejayaannya terletak di wilayah Labuhan Deli. Wilayah tersebut, konon kaya akan tembakau yang tersohor di dunia.

Berkat kekayaan alamnya, Kesultanan Deli mengalami perkembangan ekonomi yang terbilang pesat. Faktor tersebut membuat Sultan Deli, Sultan Maimun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah, memutuskan untuk memindahkan ibukota Kesultanan Deli ke Medan.

Pada 26 Agustus 1888, Istana Maimun mulai dibangun oleh seorang arsitek berkebangsaan Belanda dan diresmikan pada 18 Mei 1891. Istana Maimun pada awalnya difungsikan sebagai pusat pemerintahan dan pusat dakwah Islam.

Di kawasan kompleks Istana Maimun, terdapat Meriam Putung yang konon memiliki nilai magis. Mitosnya, meriam tersebut merupakan jelmaan seorang putri dari Kesultanan Deli Tua. Penjelmaan sang putri tersebut terjadi saat peperangan antara Kerajaan Aceh dan Melayu.

Perpaduan Antara Beberapa Unsur Kebudayaan

Keindahan Istana Maimun terlihat dari arsitektur bangunannya yang megah dan unik, perpaduan beberapa unsur kebudayaan, seperti Melayu, India, Spanyol, dan Italia.

Kebudayaan Melayu sendiri terlihat dari unsur warna kuning yang mendominasi bangunan Istana. Warna tersebut merupakan warna kebesaran keluarga Kerajaan Deli.

Adapun, pengaruh arsitektur Eropa dapat dilihat dari ornamen lampu serta furnitur yang terdapat di dalam bangunan istana. Tidak hanya itu, bentuk pintu dan jendela istana pun mirip dengan bangunan-bangunan yang terdapat di Eropa.

Arsitektur khas Timur Tengah turut menambah keanggunan dan kemegahan yang dimiliki Istana Maimun. Bagian atap istana berbentuk lengkung atau mirip dengan bentuk perahu terbalik, merupakan ciri khas yang dimiliki bangunan-bangunan di wilayah Persia dan Timur Tengah.

Istana Maimun memiliki dua lantai utama yang dibagi lagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian utama, sayap kanan, dan sayap kiri.

Ketika memasuki ruang tamu, Anda akan disuguhi ruang takhta yang didominasi warna kuning. Ruangan tersebut biasa digunakan sebagai tempat penobatan Sultan Deli, atau acara-acara tradisional lainnya.

Ukiran-ukiran khas Timur Tengah yang terdapat pada langit-langit tampak menawan, terlebih jika dipadukan dengan cahaya lampu hias yang menggantung di atasnya.

Keindahan Istana Maimun dapat Anda nikmati hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp5.000,00. Selagi berkunjung ke Istana Maimun, jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan ketertiban supaya keindahan istana ini tidak rusak karena ulah para wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Jika Anda berniat berwisata ke Medan dalam waktu dekat, tidak perlu bingung mencari hotel murah di Medan dan sekitarnya. Anda dapat memesan hotel dengan praktis melalui Airy Rooms, yaitu aplikasi pencarian hotel dan penginapan yang memiliki tarif murah, dengan jaringan hotel terbesar di Indonesia. Fasilitasnya pun tidak perlu Anda ragukan lagi.

medan

Dengan menginap di Airy Rooms, Anda mendapatkan jaminan fasilitas di setiap kamar, seperti AC, TV layar datar, peralatan mandi, tempat tidur bersih dan nyaman, shower air hangat, air minum gratis, serta tidak ketinggalan akses WiFi gratis.

Pemesanan dapat dilakukan secara online melalui website di www.airyrooms.com, download aplikasi Android di Play Store, atau untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi Customer Service.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk persiapkan perjalanan Anda sekarang juga. [teks Sekar Retno | foto www.indonesia.travel/en]

Redaksi