Mengenal Diet Detoks

119
diet detoks

Belakangan ini badan Anda terasa tak enak. Bahkan dalam beberapa bulan ini Anda sudah menghitung sudah cukup banuyak absen kerja karena sakit. Sampai akhirnya salah satu teman Anda pun menyarankan untuk menjalani diet detoktifikasi dalam beberapa hari. Tujuannya, untuk menghilangkan racun-racun dan virus agar tubuh tak mudah lagi terserang penyakit. Namun demikian, apakah diet detokstifikasi itu sebenarnya? Apakah diet ini memang bisa membuang racun-racun dalam tubuh?

Para penggagas diet ini percaya bahwa racun bisa masuk ke dalam tubuh dari mana saja – dari air, udara, dan makanan. Walaupun tubuh secara biologis memiliki mekanisme pembuangan racun – melalui proses netralisasi di liver dan ginjal, lalu dibuang lewat keringat, urin dan feses, tetap saja ada unsur-unsur beracun yang lolos, tidak terbuang karena mekanisme penetralan racun di dalam tubuh mungkin terganggu oleh stres atau dehidrasi. Dan bila unsur-unsur beracun yang tidak berhasil dibuang itu menumpuk di dalam tubuh lama-kelamaan akan menimbulkan berbagai gangguan – mulai dari munculnya jerawat, kelelahan, sampai sakit kepala.

Meskipun belum banyak bukti ilmiah yang mendukungnya, diet detoks ini diklaim dapat mengurangi terbentuknya kondisi ketidakseimbangan hormon, stres, dan kondisi inflamasi lainnya.

Singkatnya, ide dasar diet ini: meluruhkan racun – berupa unsur-unsur yang tidak diperlukan oleh tubuh – yang masuk melalui makanan. Caranya: dengan menyeleksi dan menghindari asupan makanan yang dianggap telah terkontaminasi senyawa kimia tertentu untuk meringankan pekerjaan liver dan ginjal dalam menetralkan racun.

Menurut dr. Inge Permadhi MS, SpGK., ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusomo, diet detoksifikasi adalah ketika Anda tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu yang dianggap mengandung racun dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dalam satu atau dua hari, Anda hanya akan mengonsumsi cairan (terutama, air putih dan jus). Jus buah dan sayur akan mempercepat proses detoksifikasi dengan cara membersihkan tubuh dari racun yang mungkin menjadi penyebab penyakit tertentu. “Jus membantu pencernaan serta meningkatkan kekebalan tubuh,” tambah dr. Inge. Dengan kata lain, memperlancar proses pembuangan racun. “Dengan melakukan diet detoks, tubuh akan mengeluarkan cairan berlebih yang selama ini mengendap dalam tubuh. Tentunya cairan berlebih itu tak keluar sekaligus. Setidaknya, ini adalah cara ideal untuk memulai metode pola makan baru saat diet yang Anda lakukan tak berhasil,” tambah dr. Inge.

Sumber: fitnessformen.co.id

Redaksi