Merawat Kesehatan Gusi dengan Benar

114
gusi

 

Gusi berdarah bisa jadi karena Anda terlalu keras menyikat gigi atau karena menggunakan sikat gigi yang kurang tepat. Tapi itu juga bisa berarti ada penumpukan plak pada gigi Anda. Plak tersebut terbentuk dari bakteri, yang tidak hanya menyebabkan bau tidak sedap, namun juga dapat menyebabkan peradangan pada gusi sehingga bengkak dan berdarah. 

Gusi merupakan proteksi, dan gusi yang sehat akan melekat dengan baik pada gigi yang terhubung oleh lapisan penyangga. Jika gusi tidak dijaga, maka plak tersebut pun akan menumpuk dan menebal sehingga bisa melepaskan jaringan penyangga gusi.

Ada beberapa tahap masalah pada gusi. Pertama, akan terjadi penumpukan plak pada gusi. Bila penumpukan plak mencapai 2mm, itu akan menyebabkan gusi Anda bengkak dalam 2 hingga 4 hari. Kemudian, tahap selanjutnya adalah terjadinya gingvitis, yaitu kondisi perubahan klinis pada gingivitis, terlihat dari pembengkakan gusi. Gusi mulai berwarna merah dan berdarah. Selanjutnya, jika dibiarkan terus berlanjut akan masuk pada tahap periodontitis. Pada kondisi ini gusi akan mulai lepas dari kondisi yang normal sehingga dapat menyebabkan gigi tanggal satu persatu.

Setelah tahap periodontitis, yang paling membahayakan adalah jika kuman masuk ke ruang steril di mana kuman bisa ikut masuk ke pembuluh vena. Kalau kuman sudah masuk, dan ikut ke percabangan pembuluh darah kemana-mana, kuman bisa ikut masuk ke jantung, dan yang paling bahaya bisa saja kuman membuat radang otak.

Hal tersebut bisa dicegah sedini mungkin dengan cara berikut:

1. Sikat gigi dua kali sehari.

2. Gunakan obat kumur agar plak di sela gigi, di sisi dalam gigi, atau yang menempel di gusi dan tidak terjangkau sikat gigi bisa dibersihkan.

3. Gunakan dental floss untuk meminimalkan plak dalam mulut.

4. Bersihkan mulut dengan air putih. Mulut kita cenderung asam. Kuman sangat senang bersemayam di tempat asam. Buatlah kondisi PH mulut senantiasa netral dengan sering berkumur air putih.

5. Gusi yang baik berwarna merah jambu. Ada juga yang lebih gelap karena pigmentasi. Anda harus memeriksakannya secara periodik ke dokter gigi.

6. Bagi perokok, nikotin mengganggu peredaran darah di gusi. Merokok memicu penebalan dan penggelapan kulit gusi, sekaligus mengeroposkan daya tahan gusi. Maka, berhentilah merokok.

7. Konsumsilah makanan yang berfungsi sebagai “pembersih”. Makanan berserat melancarkan produksi air ludah. Buah dan sayur sangat dianjurkan. Tubuh kita memproduksi dua jenis air liur, yakni encer dan pekat. Yang pekat merupakan medium kuman berkembang biak. Mengonsumsi golongan karbohidrat yang sudah diolah, merangsang air liur lebih kental. Boleh mengonsumsi karbohidrat, tapi seimbangkan dengan sayur, buah, dan air putih.

Sumber: fitnessformen.co.id

Redaksi