Misi Wahana Antariksa Luna-25 Milik Rusia Gagal, Hantam Bulan!

16
Misi Wahana Antariksa Luna-25 Milik Rusia Gagal, Hantam Bulan!

Brava Listeners, misi wahana antariksa bernama Luna-25 milik Rusia gagal usai dilaporkan gagal mendarat dan hantam permukaan Bulan.

Roscosmos selaku badan antariksa Rusia mengumumkan kegagalan misi Luna-25 usai komunikasi terputus dan hilang kontak pada Sabtu (19/8) sekitar pukul 14.57 waktu Moskow.

Misi Wahana Antariksa Luna-25 Milik Rusia Gagal, Hantam Bulan!

“Langkah yang diambil pada 19 dan 20 Agustus untuk mencari perangkat dan melakukan kontak dengannya (Luna-25) tidak membuahkan hasil apa pun,” kata Roscosmos dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan CNN, Minggu (20/8).

Menurut analisis awal Roscosmos, Luna-25 disebut beralih ke pengorbitan yang tidak direncanakan sebelum tabrakan. Meski demikian, belum diketahui secara pasti penyebab tabrakan tersebut.

Kemudian Roscosmos mengatakan akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki alasan Luna-25 gagal mendarat di Bulan.

“Selama operasi berlangsung, situasi darurat terjadi di stasiun otomatis yang tidak memungkinkan dilakukannya manuver dengan parameter yang ditentukan,” jelas Roscosmos lewat Telegram pada Sabtu (19/8).

Misi Wahana Antariksa Luna-25 Milik Rusia Gagal, Hantam Bulan!

Sebagai informasi, Rusia sebelumnya melancarkan misi antariksa Luna-25 ke Bulan setelah 47 tahun, tepatnya pada tahun 1976 silam.

Roket yang membawa wahana Luna-25 ini akan mencoba mendaratkan kendaraan eksplorasi di kutub selatan Bulan dengan harapan dapat menggali air es di bawah permukaan Bulan.

Melansir Engadget, roket Soyuz 2.1v yang membawa wahana tersebut meluncur dari bandara antariksa Vostochny di Rusia timur pada pukul 19.10 waktu setempat.

Baca Juga: K9 Jets Jadi Maskapai Mewah Ramah Hewan Peliharaan

Wahana antariksa yang diluncurkan Rusia ini merupakan lanjutan Program Luar Angkasa Soviet. Misi antariksa terakhir Soviet adalah Luna-24, yang menghabiskan waktu 13 hari menuju Bulan dan kembali untuk mengumpulkan sampel pada 1976.

Saat itu, Luna-24 berhasil mengirimkan sekitar 170 gram sampel Bulan ke Bumi. Pada 2020, NASA mengonfirmasi penemuan molekul air di bagian permukaan Bulan yang disinari Matahari.

Air tersebut dapat menandai terobosan untuk eksplorasi Bulan, menyediakan misi manusia di Bulan di masa depan dengan dukungan kehidupan, bahan bakar (melalui hidrogen yang diekstraksi), dan bahkan potensi pertanian.