Pemerintah Akan Jaga Daya Beli Tahun 2014

44

Seperti yang dilansir dari Antaranews.com, Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan, bahwa dalam GDP porsi pertumbuhan ekonomi terbesar itu konsumsi rumah tangga sebesar 55 persen. Untuk mendorong konsumsi rumah tangga ada dua cara yakni inflasi terkendali dan daya beli terjaga.

Chatib mengatakan, pemerintah akan terapkan keep buying strategy (strategi menjaga daya beli). Apabila daya beli masyarakat tetap terjaga maka produksi perusahaan terjaga, tenaga kerja tetap terserap dan masyarakat memperoleh pendapatan yang bisa dibelanjakan.

Jadi, menurut Chatib, efek dari strategi kebijakan ini berkelanjutan. Menurut dia, strategi menjaga daya beli antara lain akan dilakukan dengan menyiapkan stimulus pasar, antara lain berupa insentif pajak.

Menteri Keuangan mengungkapkan, salah satu efeknya memberikan insentif pajak buat asosiasi dan industri yang tidak melakukan PHK. “Saya sedang mengeksplorasi insentif apa yang lebih efektif, sehingga orang tidak di PHK dan konsumsi bisa lebih tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain Chatib meyakini inflasi akan terkendali pada Oktober. Menurut perhitungannya, pada Agustus pemerintah tidak lagi menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, lalu pada September komoditi impor untuk stabilisasi harga sudah mulai masuk, sehingga pada Oktober inflasi terkendali dan menaikkan daya beli masyarakat.

Menurutnya ini semua merupakan strategi jangka pendek, karena tidak mungkin negara kita terus menerus belanja tanpa income. Chatib menjelaskan pula bahwa target pertumbuhan ekonomi 6,4 persen tahun 2014 merupakan target bawah yang pencapaiannya membutuhkan ekstra kerja keras. 

Chatib juga mengungkapkan, menurut beberapa pihak target realistis pertumbuhan ekonomi 2014 di kisaran enam persen.

Redaksi