Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Alexia Vedev, dilansir dari kantor berita Tass, mengatakan bahwa dikarenakan harga minyak saat ini turun maka harga rata-rata campuran Urals pada 2014 harus diturunkan menjadi 99 dolar AS dari perkiraan rata-rata semula 104 dolar AS.
“Harga minyak diperkirakan akan kembali ke kisaran 85-95 dolar AS per barel pada pertengahan 2015,” ujar Vedev.
Penurunan harga minyak, yang telah jatuh lebih dari sepertiganya sejak Juni, menyeret rubel turun dan menambah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Rusia, yang bergantung pada minyak dan gas untuk sekitar dua pertiga dari ekspor serta setengah dari pendapatan anggaran.
Dari sisi ekspor gas Rusia, pada 2015, juga diprediksi akan berkurang sebesar 1,8 persen menjadi 186,6 miliar meter kubik, sementara volume produksinya pada 655 miliar meter kubik.
Para pejabat senior pada Senin mendesak pemerintah untuk segera menyusun rencana mengurangi ketergantungan negara pada impor dan minyak dalam upaya mencegah kemungkinan resesi.
Bank telah menyusun rencana pembangunan ekonomi yang didasarkan pada skenario harga minyak sekitar 60 dolar AS per barel, Yudayeva mengatakan, bahwa perekonomian akan menghadapi resesi yang mendalam dalam kasus itu, kecuali memangkas ketergantungan pada impor. « [teks @shintaasarass| foto themoscowtimes.com]
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023
