Diketahui sepanjang penyelenggaraan pameran dirgantara terbesar di Asia tersebut, transaksi tersebut tercatat sebagai rekor tertinggi baru.
Nilai transaksi separuh dari total sendiri, yaitu hampir US$15 miliar, dibukukan oleh produsen pesawat Eropa Airbus, untuk pemesanan pesawat A320 dan A380 yang masih menjadi favorit.
Jimmy Lau sebagai penyelenggara acara mengatakan permintaan akan pesawat berukuran lebih kecil akan meningkat seiring perekonomian kelas menengah terus meningkat. Salah satu jenis pesawat yang cukup laris dalam ajang ini adalah pesawat dengan penerbangan regional berisi kurang dari 100 penumpang.
“Perusahaan yang akan diuntungkan dengan terobosannya adalah (perusahaan seperti) Embraer dan Bombardier yang akan menjual jet regional berukuran lebih kecil ke negara-negara seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia,” ungkap Lau seperti dilansir AFP dan dikutip BBC Indonesia.
Pembuat pesawat dari Brasil, Embraer, memperkirakan maskapai Asia-Pasifik yang akan membeli sekitar 1.500 jet baru, yaitu jenis pesawat berkapasitas 70 hingga 130 kursi selama 20 tahun ke depan. Nilai total pembelian mencapai US$70 miliar atau hampir mendekati 20% dari permintaan global.
Selain itu, Bombardier, Klik produsen pesawat asal Kanada, mengharapkan Asia Pasifik dapat menyerap sepertiga dari 12.800 pesawat produksinya di segmen 20-150 kursi dalam dua dekade mendatang.
Pejabat pertahanan Indonesia Klik, awal pekan lalu, batal menghadiri pameran ini di tengah ketegangan kedua negara terkait nama Klik Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun.
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023
