Inilah saat yang tepat untuk mengevaluasi pencapaian diet sepanjang setahun ini. Apakah Anda pantas untuk mengangkat gelas, merayakan keberhasilan program diet yang Anda jalani? Atau, sebaliknya, justrukah Anda melepas topi dan meratapi kegagalan mencapai berat badan ideal?
Apapun hasilnya, kini Anda harus membuat resolusi yang tepat untuk tahun depan. Jika selama ini Anda hanya mewaspadai porsi makanan berlemak tinggi, kini ada hal lain yang perlu Anda perhatikan, yaitu situasi dan lokasi yang berpotensi menggagalkan usaha diet Anda. Kami ajak Anda untuk segera menyadari dan mengantisipasinya.
LOKASI
Lokasi #1: Pesta atau resepsi.
Sebelum tiba waktu makan, lirik dulu menu yang akan dihidangkan. Dengan begitu, Anda mempunyai sedikit waktu untuk merencanakan jenis dan porsi makanan yang hendak Anda santap. Tentu, Anda pun bisa menetapkan batasan. Jika ingin makan hidangan pembuka, lewatkan saja hidangan penutup.
Atau, Anda bisa mencicipi sedikit hidangan pembuka dan sedikit hidangan penutup. Dan, siapkan rencana kedua, jika rencana awal tadi tak berjalan sesuai rencana.
Misalnya, Anda mengompensasikan kelebihan kalori yang masuk saat menyantap makanan pesta dengan menambah porsi olahraga dan mengurangi porsi makan selama seminggu.
Lokasi #2: Tempat kerja.
Cemilan saat meeting, pedagang makanan yang keluar-masuk kantor, warung makan di sekitar kantor, dan ajakan rekan-rekan untuk makan siang dapat mengancam program diet Anda.
Solusinya, Anda bisa bergiliran membawa cemilan sehat dan bekal makan siang dari rumah. Sehat, hemat! Simpan sekantung kacang-kacangan di laci meja Anda. Jika muncul keinginan untuk ngemil, sambar segenggam kacang dan sepotong buah.
Dr. dr. Fiastuti Witjaksana, MS, Sp. GK mengatakan semua kacang memiliki jumlah kalori yang hampir sama per ons-nya. Dalam jumlah yang cukup, semua jenis kacang seharusnya baik untuk dikonsumsi saat diet sehat atau penurunan berat badan. “Kacang merupakan kombinasi asam lemak omega-3, protein dan serat yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengontrol nafsu makan,” ujar dokter ahli gizi MRCCC Siloam Hospital ini.
Lokasi #3: Kafe atau restoran.
Untuk makanan pembuka, dr. Fias mengatakan pesanlah makanan yang paling sehat, seperti veggie platter dengan saus salsa atau chicken strips panggang.
Jika kafe yang Anda tuju hanya menyediakan menu berkalori tinggi dan mengandung banyak lemak, makanlah beberapa potong buah atau segenggam kacang sebelum pergi sehingga Anda tidak begitu tergoda oleh makanan berlemak.
“Jangan tergoda dengan soft drink. Agar Anda tidak terlalu banyak minum soft drink, banyaklah minum air putih sebelumnya,” ujarnya.
Lokasi #4: Pusat kebugaran.
Di pusat kebugaran, umumnya dijual energy bars, cokelat, smoothies, dan sports drinks. Walaupun dijual di gym, belum tentu makanan dan minuman tersebut rendah lemak dan rendah kalori. Sebaiknya, Anda tidak perlu terlalu terpengaruh. Bawalah apel atau pisang dari rumah.
Jika Anda sering merasa lapar setelah latihan, Dokter Fias menjelaskan bahwa pisang merupakan sumber pati resisten, yang merupakan produk sampingan dari konversi beberapa karbohidrat menjadi energi, yang bisa memaksa tubuh menggunakan lemak untuk menyimpan energi, bukan karbohidrat.
“Pisang juga merupakan sumber kaya nutrisi, yang dapat mengekang keinginan untuk makan makanan tidak sehat karena sudah merasa lebih puas jika kebutuhan gizinya terpenuhi,” tambahnya.
Selain pisang, makan pula apel. Setelah dicerna, apel akan memproduksi hormon GLP-1, yang mengirimkan sinyal ke otak untuk membujuk Anda berpikir bahwa perut kenyang. Penelitian menunjukkan apel juga sangat efektif untuk menurunkan berat badan.
“Makan satu buah apel berukuran sedang 15 menit sebelum makan untuk membantu mengatur nafsu makan,” ungkap dr. Fias.
Lokasi #5: Kendaraan.
Dalam perjalanan jarak jauh, biasanya Anda hanya bisa ’pasrah’ menerima makanan yang dihidangkan dalam pesawat, meski tidak sesuai dengan menu diet.
Selain itu, rasa lelah dan bosan saat terkena macet membuat Anda cenderung ingin mengunyah berbagai camilan. Karenanya, agar program diet tetap berjalan, bawa saja apel, kismis, atau kacang-kacangan untuk bekal selama penerbangan.
SITUASI
Situasi #1: Liburan.
Liburan akhir tahun ini sudah Anda rencanakan. Agar Anda dapat berlibur tanpa merusak program diet Anda, rencanakan menu dan intensitas makan Anda.
Misalnya, makan agak bebas pada tanggal genap dan menaati diet pada tanggal ganjil. Atau, jika Anda memang ingin bisa menikmati semua makanan, rencanakan langkah-langkah pemulihan program diet yang dapat segera Anda laksanakan begitu Anda kembali dari liburan.
Situasi #2: Tidak ada perencanaan.
Makan tanpa direncanakan lebih dulu membuat Anda tidak sempat memilih makanan yang sesuai untuk program diet. Akhirnya, Anda makan makanan yang berkalori tinggi. Karena itu, selalu rencanakan dan taati menu makan ’rancangan’Anda.
Situasi #3: Situasi hati sedang kacau.
Situasi hati yang sedang tidak baik, seperti perasaan sedih dan kehilangan, kerap kali dilampiaskan dengan makan. Mungkin, Anda akan merasa lebih baik setelah menghabiskan sebatang cokelat dan sepotong cheesecake. Tetapi, Anda harus membayarnya dengan bertambahnya bobot tubuh.
Situasi #4: Kelelahan.
Rasa lelah membuat Anda cenderung makan apa saja yang cepat tersedia, meski tinggi kalori dan mengandung banyak lemak. Hal itu karena Anda ingin segera makan dan istirahat tanpa perlu repot-repot menyiapkan makanan.
Situasi #5: Nongkrong
Berkumpul bersama teman-teman sambil mengunyah camilan memang terasa mengasyikkan. Sayangnya, seringkali cemilan yang menjadi pilihan berkalori tinggi. Tanpa mengurangi keasyikan obrolan Anda, kacang panggang dapat jadi pilihan aman nan tepat.
Source: Fitness For Men
Baca juga:
Ducati 1299 Superleggera: Edisi spesial dari Ducati
Logan menjadi film perpisahan bagi para mutant pendahulu
Bakar kalori lewat musik
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023