Astronom asal Arab Saudi Khaled al-Zaqaq mengungkapkan bahwa umat muslim di dunia diperkirakan akan kembali merayakan bulan suci Ramadhan dua kali dalam setahun.
Dilansir dari The National News, Dr Hasan Al Hariri selaku Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai juga mengatakan bahwa umat muslim diperkirakan bertemu bulan Ramadhan sebanyak dua kali di tahun 2030, tepatnya pada Januari dan Desember 2030. Bulan Ramadhan sebelumnya pernah jatuh selama dua kali dalam setahun pada 1965 dan 1997 dan akan terjadi lagi pada 2030 dan 2063 mendatang.
Menurut Al Arabiya News, pada tahun 2030 umat muslim akan merayakan bulan Ramadhan sebanyak dua kali dalam setahun. Momentum tersebut terjadi karena pada 1451 Hijrian bulan Ramadhan diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Januari 2030. Sementara pada 1452 hijriyah, Ramadhan akan tiba sekitar pada 26 Desember 2030.
Perhitungan tersebut telah didasari oleh fakta bahwa kalender Hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan. Dalam siklus bulan membutuhkan 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklusnya. Sementara kalender Masehi ditandai dengan perjalanan bumi mengelilingi matahari.
“Kalender Hijriyah, atau tahun berbasis lunar, 11 hari lebih pendek dari kalender matahari, jadi misalnya, satu tahun penuh adalah 354 hari di kalender Hijriah, bukan 365 hari yang ditandai pada kalender Masehi atau Gregorian. Karena itu, setiap tahun yang berlalu, Ramadhan berbeda 10 atau 11 hari,” jelas Dr Hasan dilansir dari The National News, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: Poin-Poin Kekerasan Seksual yang Diatur UU TPKS
Dengan perbedaan konsep kedua kalender tersebut menandakan adanya kemungkinan bahwa Ramadhan akan jatuh dua kali dalam satu tahun Masehi, yakni kira-kira setiap 30 tahun sekali.
Penulis: Fadia Syah Putranto
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023