Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO

70

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa warga Indonesia patut mewaspadai temuan kasus  BA.2.75 ‘centaurus’ di Tanah Air. Indonesia harus cepat mencegah penyebaran subvarian baru Omicron tersebut, belajar dari kasus serupa di luar negeri.

Saat ini kasus BA.2.75 ‘centaurus’ telah ditemukan di DKI Jakarta dengan dua kasus dan satu kasus impor di Bali. Meski begitu, virus ini belum menujukkan tanda-tanda bahaya yang bisa disebabkan.

Temuan Omicron BA.2.75 di RI Jadi Sorotan Mantan Petinggi WHO

Meski begitu, Prof Tjandra mengatakan penularan dari BA.2.75 tergolong lebih cepat dari BA.5. Tren terhadap kasus BA.2.75 ini telah terjadi di Inggris hingga Amerika Serikat, yang diprediksi bisa lolos dari kekebalan antibodi setelah vaksinasi Covid-19.

“Sudah adanya BA.2.75 di Indonesia ini menunjukkan pada kita bahwa pandemi COVID-19 masih bersama kita dan berbagai perkembangan dapat saja terjadi, termasuk adanya varian atau sub varian baru.” kata Prof Tjandra dalam keterangan tertulis dilansir dari detikcom.

“Tentu tidak perlu panik, tetapi jelas perlu waspada dan mendapatkan data ilmiah yang valid agar penanganan di lapangan dapat berjalan dengan tepat,” tambahnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah mengumumkan kasus Omicron BA.2.75 dilaporkan di sejumlah negara bagian India. Hal ini dapat memicu gelombang kasus COVID-19 baru.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah

Redaksi