Pria yang menggeluti bisnis distribusi alat berat, traktor, dan pertambangan batu bara ini mengaku sebagai Brava Listeners. Menurutnya, dia menyukai Brava Radio karena racikan program, sound quality, dan juga musiknya. “Musiknya kadang jazz, kadang saya dengar ada blues, dan mungkin memang genre-nya pada usia seperti saya, kurang lebih tujuh belas tahun,” ungkapnya seraya tertawa.
Diketahui, awal tahun 2015 ini United Tractors (UT) telah mengakuisisi PT Acset Indonusa TBK., dengan membeli mayoritas sahamnya yang bernilai sekitar Rp 650 miliar rupiah. Selain itu, UT juga terlihat aktif mengakuisisi perusahaan-perusahaan selain alat berat. Terkait hal tersebut, Edhie menjelaskan bahwa langkah yang diambil oleh UT telah dirangcang sekitar lima tahun lalu. Menurutnya, langkah tersebut merupakan suatu usaha untuk mendesain ulang portofolio bisnis UT sendiri.
Diketahui, UT sendiri menjadi perusahaan besar seperti sekarang ini karena bisnis alat berat dan juga eksplorasi batu bara yang sejak awal ditekuni. Namun menurut Edhie, ketergantungan tersebut harus dikelola dengan baik. Menurutnya, bisnis UT kedepannya tidak boleh hanya mengandalkan satu sumber saja. Oleh karena itu, kini UT sudah mulai mengembangkan sayap bisnisnya dengan cara mengakuisisi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan tidak hanya terkait tambang dan alat berat. Salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.
“Karena bisnis ini kuncinya harus tumbuh, agar bisa bermanfaat bagi stakeholder, khalayak banyak, dan khususnya share holder,” ungkapnya.
Berdiri sejak tahun 1972, diketahui sejak awal UT bergerak di industri alat berat dan menjadi distributor alat berat untuk perusahaan-perusahaan ternama di dunia. Terkait hal tersebut, menurut Edhie, Indonesia merupakan pasar potensial setelah Cina dan India. Lantas muncul pertanyaan mengapa Indonesia tidak membuat alat berat sendiri?
Edhie menjelaskan bahwa dalam membuat suatu produk itu tidak hanya langkah produksi yang langsung dapat diambil. Namun diperlukan langkah-langkah mulai dari research and development hingga perencanaan after sales yang matang. Jika dilihat dari skala produksi, menurutnya Indonesia dan UT secara khusus, waktu awal menekuni bisnis ini, tidak memungkinkan untuk membuat produk alat berat sendiri.
“Itu sebabnya kita berkolaborasi, siapa yang punya produk yang baik, ayo join dengan kita, karena kami memiliki SDM yang baik dan juga jaringan yang baik yang dapat kita kombinasikan. Sehingga impact-nya bisa lebih powerful kepada customer,” jelasnya.
Selain membicarakan tentang bisnis, diakhir perbincangan Leo juga sempat menanyakan tentang hal sederhana yang membuatnya The Captain edisi kali ini bahagia. “Hal sederhana yang bisa membuat saya bahagia adalah jika saya bisa membuat semuanya tersenyum,” jawabnya seraya tersenyum.
Business In 3 Words: “Berkarya, bermanfaat dan berkah.” – The Captain Edhie Sarwono, Director PT United Tractos, Tbk.
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023