Wanita tentu jarang ditemukan sibuk dalam bisnis senjata. Berbeda dengan mantan auditor di Jogarasa Public Accountant Firm dan Bepeka Jakarta yang satu ini, sebagai salah satu pemimpin di PT Pindad, Rita memiliki visi terkait bisnis yang digelutinya. “Pindad memiliki visi menjadi produsen alutsista terkemuka di Asia pada 2023,” ungkapnya.
Terkait visi tersebut, wanita kelahiran Trenggalek, 10 Mei 1978 ini, juga menjelaskan tentang berbagai usaha yang tengah dijalankan Pindad. Salah satu rencananya adalah pembangunan pabrik senjata yang kerjasama dengan perusahaan senjata asing. “Tahun depan Pindad akan membuat pabrik amunisi tank leopard di Malang, yang bekerjasama dengan Rheinmetall Denel Munition,” jelasnya.
Jika bicara tentang produksi dalam hal ini senjata, tentu ada pasar yang menjadi target penjualan. Rita pun menjelaskan bahwa konsumen terbesar Pindad saat ini 80% masih berasal dari pasar nasional. Lantas produk apa yang paling laku dipasaran?
“Produk paling laku di Pindad antara lain amunisi 5,56 mm, Panser Anoa dan Komodo,” jelas Rita.
Selain itu, Rita juga sempat menjelaskan bahwa Pindad tidak hanya memproduksi produk-produk militer, meski perlengkapan militer tetap menjadi produk utamanya. “Tidak banyak yang tahu kalau Pindad tidak hanya memproduksi produk-produk militer, tetapi juga memproduksi produk non-militer. Pindad juga men-support berbagai keperluan untuk kereta api dan kapal laut,” jelasnya.
Diakhir perbincangan, Leo sempat menanyakan tentang tujuan dari perusahaan yang memproduksi persenjataan berat yang dipimpin oleh alumni Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN) ini. “Tujuan dari industri pertahanan adalah agar kita bisa mandiri dalam menyediakan alutsista tanpa perlu ekspor,” jawabnya.
Business In 3 Words: Resources, Management, & Profit.” – Rita Widayati, Direktur Keuangan & Human Capital PT Pindad
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023