Waspadai Mini Stroke

212
mini stroke

Mini stroke atau bernama ilmiah Transient Ischemic Attacks (TIA) merupakan isyarat yang diberikan tubuh sebelum seseorang mengalami stroke. Mini stroke biasanya terjadi tidak lebih dari 24 jam dan tidak merusak otak secara permanen. Karena bersifat sementara, setelah terjadi Anda masih dapat beraktivitas kembali. Serangannya terjadi akibat aliran darah yang melambat atau tersumbatnya pembuluh darah di otak, sehingga otak kekurangan suplai oksigen, glukosa, dan zat gizi lainnya.

Penyebab dari mini stroke cukup beragam, antara lain timbulnya spasme (kram) pembuluh darah di otak, adanya plak pada pembuluh nadi leher, karena gangguan irama jantung (atrial fibrilasi), atau faktor pengentalan darah. Kabar buruknya, Anda perlu waspada karena mini stroke paling banyak menyerang laki-laki dan terjadi paling banyak pada usia 45 hingga 64 tahun dengan persentase 54,2%, di bawah usia 45 tahun sebesar 11,8%, dan di atas 65 tahun sebesar 33,5%.

Faktor risiko mini stroke terbagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor risiko yang tak dapat diubah (usia, jenis kelamin, ras, keturunan atau genetik) dan faktor yang dapat dikendalikan (tekanan darah tinggi, kencing manis, kadar lemak darah seperti kolesterol dan trigliserida), obesitas, kebiasaan merokok, kurang olah raga, pengentalan darah, dan lainnya). Jadi, bila dalam keluarga Anda ada sejarah mengalami mini stroke dan pola hidup Anda kurang sehat, kewaspadaan harus ditingkatkan.

Gejala mini stroke umumnya tidak dikenali dan dianggap biasa. Gejalanya antara lain kelemahan atau rasa baal (lumpuh) yang mendadak pada separuh wajah atau anggota tubuh, pusing (vertigo) tanpa sebab, gangguan bicara (pelo), kebingungan, lupa mengucapkan kata (amnesia sementara), gangguan keseimbangan tubuh, atau mendadak sulit melihat karena pandangan mata gelap sesaat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya karena bersifat sementara dan mendadak sering tidak dikenali sebagai mini stroke.

Pencegahan terjadinya mini stroke dengan menerapkan gaya hidup sehat + 3P. P pertama adalah pola pikir selalu bersyukur, sabar, semangat, dan berpikir positif. Kemudian P kedua adalah pola hidup yang teratur, seperti program kegiatan yang teratur, terencana, tidak terburu-buru, waktu tidur yang cukup (antara 6 hingga 8 jam sehari). Dan, P ketiga adalah pola makan yang sehat, rendah lemak-garam-karbohidrat, hindari lemak jenuh terutama gorengan, dan memperbanyak konsumsi sayuran, buah, ikan dan kacang.

Disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan teratur minimal setehun sekali untuk Anda yang masih berusia di bawah 40 tahun dan enam bulan sekali bagi yang sudah berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan yang disarankan adalah pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, radiologis (MRI otak, USG leher, Ekho kardiografi), elektrokardiografi, dan trans cranial doppler. Jika merasa mengalami mini stroke maka secepatnya konsultasi dengan ahli saraf untuk penanganan cepat karena waktu emas pertolongannya adalah tiga jam setelah serangan.

Kontributor: dr. Hardhi Pranata, Sp.S MARS – Konsulen Ilmu Penyakit Saraf di RSPAD Gatot Soebroto

Sumber: fitnessformen.co.id

Redaksi