Saat olahraga, bukan hanya kekurangan cairan saja yang bisa menyebabkan masalah. Ternyata terlalu banyak cairan atau overhidrasi juga bisa berbahaya.
Cairan memang sangat diperlukan tubuh sehingga harus segera diganti ketika banyak keluar berupa keringat saat berolahraga. Yang terbaik adalah dengan minum air putih agar tubuh kembali segar. Tapi hati-hati, terlalu banyak minum saat olahraga juga berpotensi membahayakan karena tubuh akan mengalami overhidrasi karena terlalu banyak cairan.
Mitchell Rosner, MD, spesialis ginjal dari University of Virginia School of Medicine mengatakan, overhidrasi akan mengakibatkan tubuh mengalami hyponatremia yang berkaitan dengan olahraga atau exercise-associated hyponatremia (EAH). Kondisi ini terjadi ketika tubuh mendapatkan asupan cairan terlalu banyak sehingga mengurangi kadar garam di dalam darah sehingga menyebabkan masalah pada sistem saraf dan bisa berakibat fatal.
EAH kebanyakan menimpa para atlet yang melakukan olahraga ketahanan fisik seperti marathon dan triathlon. Namun, menurut Rosner, belakangan semakin banyak atlet dari cabang olahraga lain yang mengalami masalah tersebut. Gejala awal EAH biasanya seperti mual dan sakit kepala. Pada tahap yang lebih fatal atlet bisa mengalami kejang, kebingungan yang parah, bahkan koma.
“Kami sudah mendokumentasikan setidaknya ada 14 kasus kematian akibat EAH sejak 1981, termasuk dua kasus yang menimpa atlet-atlet muda sepakbola tahun lalu. Masalah utamanya dalam setiap kasus adalah konsumsi air yang terlalu banyak selama berolahraga,” ujar Rosner seperti dikutip dari Science Daily.
Overhidrasi terjadi karena pola pikir pelaku olahraga yang menganggap dengan mengonsumsi banyak air akan meningkatkan performanya sekaligus mencegah dehidrasi. Padahal, menurut Rosner, anggapan tersebut tidak benar. Bahkan, berdasarkan data yang ia miliki, kondisi dehidrasi pada tingkat yang rendah tidak akan memengaruhi performa atlet.
Untuk mencegah EAH, Rosner menganjurkan untuk ‘mendengar’ apa kata tubuh sebelum minum air ketika olahraga. Jangan minum air ketika belum merasa haus. Jika sudah sangat haus, barulah konsumsi air. Hal yang sama juga berlaku untuk minuman isotonik yang banyak dikonsumsi saat berolahraga.
“Terlalu banyak mengonsumsi minuman isotonik juga bisa menyebabkan hyponatremia karena minuman tersebut hanya sedikit mengandung sodium dan kebanyakan kandungannya adalah air,” tambahnya.
Jadi, mulai sekarang batasi konsumsi air saat berolahraga, BravaListeners.
[Teks: @moehakam | Foto: Science Daily]
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023