5 Mitos keliru tentang osteoporosis

181

Osteoporosis terjadi saat massa tulang menurun dan menyebabkan kerapuhan. Penyakit ini cukup umum di kalangan wanita terutama pada usia lanjut dan kerap menyebabkan sejumlah kekhawatiran tertentu. Di bawah ini adalah beberapa mitos mengenai osteoporosis yang masih sering dipercaya oleh masyarakat, namun sayangnya tak 100 persen benar.

1. Osteoporosis hanya menyerang lansia

Kemungkinan bagi orang yang berumur di atas 50 tahun untuk menderita penyakit ini memang lebih besar, tapi bukan berarti Anda yang masih muda bisa bebas sepenuhnya dari ancaman osteoporosis. Menjelang usia 30 tahun, tulang Anda mencapai kekuatan maksimumnya. Tetapi setelah itu, secara berangsur jaringannya akan kehilangan mineral. Untuk mencegah problem tersebut, konsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D serta lakukan olahraga rutin.

2. Osteoporosis bukan penyakit keturunan

Faktor hereditas berpengaruh pada kecenderungan untuk mengidap osteoporosis. Tak ada salahnya untuk mengecek ulang riwayat keluarga Anda soal ada atau tidaknya penyakit ini.

3. Anda dapat merasakan gejala tulang yang melemah

Kebanyakan individu biasanya tak dapat mendeteksi adanya penyakit ini sampai ia tahu-tahu mengalami patah tulang yang disebabkan karena keropos. Sebagai upaya diagnosis, sangat disarankan untuk melakukan tes kepadatan tulang oleh tenaga medis yang terpercaya.

4. Osteoporosis tak ada hubungannya dengan tekanan emosional

Akibat perubahan kondisi fisik dan terbatasnya aktivitas, tak sedikit kasus depresi yang ditemukan pada penderita osteoporosis.

5. Osteoporosis bersifat permanen

Sekali Anda menderita osteoporosis, apakah tulang Anda bakal selamanya kehilangan daya tahan? Dunia kedokteran menjawab pertanyaan ini melalui penemuan obat-obatan terbaru yang tak hanya dapat mencegah keropos tulang namun juga meningkatkan kekuatannya.

(Foto: Stasique/Shutterstock.com)

Source: Harpers Bazaar

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

Baca juga:
Perbedaan budaya di generasi millennial
Concierge: membangun relasi dengan setiap orang
7 Fakta penting soal vitamin C

 

Redaksi