Kondisi negara memang tidak bisa ditebak, terdapat sejumlah negara yang dulunya kaya raya kini malah terpuruk Brava Listeners.
Penyebab merosotnya ekonomi negara bisa disebabkan berbagai faktor. Seperti halnya perang, konflik internal hingga penerapan kebijakan yang salah. Berikut ini, Brava Radio akan membahas 5 negara Kaya raya yang kini malah terpuruk. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Mali
Pertama ada Mali yang pernah dikenal sebagai negara kaya di Afrika. Negara tersebut kaya akan cadangan emas dunia. Dahulu Mali menjual kekayaan alamnya ke Mesir, Persia, Venesia, dan Genoa.
Namun setelah kehancuran kerajaan abad ke-16, kekuatan dan kekayaannya berkurang dan belum pulih sejak itu. Saat ini, sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian musiman dan hidup sederhana. Bahkan PBB memasukkan Mali pada daftar 47 negara dengan pembangunan tertinggal.
2. Kuba
Kuba pernah dianugerahi penghargaan sebagai Gross Domestic Product (GDP) per kapita tertinggi di Benua Amerika. Kuba juga sempat mencatat angka kepemilikan mobil dan telepon tertinggi, serta ikut dalam booming industri gula dan pariwisata.
Akan tetapi, ada ketimpangan ekonomi pada 1950-an yang membuat negara ini justru terpuruk. Kondisi makin parah akibat kekuasaan militer yang represif, kejahatan yang terorganisir, perdagangan narkoba, serta prostitusi.
3. Zimbabwe
Pada tahun 2000, Zimbabwe beralih dari negara yang paling kaya menjadi termiskin hingga butuh bantuan. Zimbabwe mengalami bencana ekonomi mulai dari hiperinflasi ekstrem hingga resesi.
Perlu diketahui Sebelumnya pada 1980, Zimbabwe adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan memiliki industri pertanian handal. Situasi memburuk pada 1990an hingga pada 2000 presiden saat itu Mugabe memutuskan merebut tanah pertanian milik ras lain.
4. Nauru
Pada 1970an Nauru adalah negara kaya yang menarik keuntungan dari cadangan fosfat. Barang tambang ini adalah komponen kunci industri pupuk, yang sangat membantu perekonomian negara tersebut.
Sayangnya dana untuk mengelola cadangan fosfat tidak berjalan dengan baik, hingga Nauru jatuh dalam jeratan utang. Kondisi ini diikuti bangkrutnya sistem perbankan dan telekomunikasi yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
5. Venezuela
Venezuela sangat bergantung pada cadangan minyak bumi hingga 90 persen pendapatan negaranya bergantung pada industri barang tambang tersebut.
Sehingga Venezuela merasakan dampak buruk saat harga minyak bumi jatuh pada 2014. Negara ini mengalami hiperinflasi sehingga masyarakat tak mampu memenuhi kebutuhannya. Akibatnya terjadi keributan di dalam negeri, bahkan Amerika tidak mau merestrukturisasi utang Venezuela.
Baca Juga: Demi Bagnaia, Valentino Rossi Akan Hadir di MotoGP Valencia 2022
Penulis: Fadia Syah Putranto
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023