Antusiasme Tiongkok dalam Persaingan Proyek Kereta Super Cepat

59
Brava 1

 

Tiongkok merapatkan diri untuk ikut dalam persaingan proyek pembangunan kereta super cepat Jakarta-Surabaya. Hal ini terjadi setelah menyusulnya Jepang yang sudah lebih dulu membuat studi kelayakan sejak 2008.

Antusiasme Tiongkok terlihat dari penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Resteel Industry Indonesia dalam salah satu rangkaian KTT APEC, “Indonesia-China Trade Investment and Economic Forum di Beijing” 9 November lalu.

Menurut Ketua Komite Penyelenggara Indonesia-China Trade Investment and Economic Forum Didi Suwondo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, meski sangat antusias Tiongkok baru menandatangani kesepahaman untuk memulai proses kajian serta studi kelayakan (feasibility study) yang diperkirakan akan memakan waktu empat hingga lima tahun ke depan sebelum mulai pembangunan.

“Jika cocok, tahapan studi kelayakan, analisis dampak lingkungan hingga kajian finansial bisa segera dimulai untuk kemudian menuju tahap pembangunan lintasan layang sepanjang kurang lebih 800 kilometer itu,” ujarnya.

Menurut Didi, pihak Tiongkok mengaku tidak akan merasa kesulitan dalam pembangunan kereta super cepat itu. Pasalnya, mereka sudah berpengalaman membangun kereta super cepat hingga 1.000 kilometer dan tak menemukan kendala apapun.

Didi menambahkan bahwa pihak Tiongkok tidak hanya tertarik pada proyek kereta super cepat Jakarta-Surabaya saja. Mereka juga tertari pada proyek kereta cepat di Sumatera, Sulawesi serta Papua. Namun sayangnya proyek kereta api cepat di luar Jawa tidak mengikutsertakan pihak swasta dalam proyek tersebut. « [teks @shintaasarass|foto lensaindonesia.com]

Redaksi