Apakah Kutukan Lionel Messi Bagi Negara Asia Tenggara Berlanjut?

334
Apakah Kutukan Lionel Messi Bagi Negara Asia Tenggara Berlanjut?

Brava Listeners, belakangan ini beredar kabar burung bahwa Lionel Messi tidak akan bermain di Jakarta saat melawan Timnas Indonesia pada Senin (19/6).

Apabila hal tersebut terjadi, maka kutukan Lionel Messi bagi negara Asia Tenggara akan berlanjut. Isu Messi tidak ke Indonesia berembus sejak akhir pekan lalu.

Pemain berjulukan La Pulga itu disebut hanya akan bermain dalam duel Argentina vs Australia di Beijing, China, Kamis (15/6).

Apakah Kutukan Lionel Messi Bagi Negara Asia Tenggara Berlanjut?

Rumor mengatakan, setelah bertandang di China, Messi akan absen di pertandingan Indonesia vs Argentina di GBK. La Pulga yang butuh istirahat dan liburan bersama keluarga sebelum gabung ke klub barunya, Inter Miami, disebut jadi alasan.

Perlu Anda ketahui, hingga saat ini Lionel Messi sudah tiga kali berkunjung ke Asia Tenggara, dan Indonesia akan jadi negara yang keempat didatangi pemain 35 tahun itu.

Saat masih bersama Barcelona, Messi bermain di Stadion Rajamangala melawan Thailand pada Agustus 2013 silam. Dalam laga itu Messi mencetak dua gol.

Apakah Kutukan Lionel Messi Bagi Negara Asia Tenggara Berlanjut?

Akan tetapi, kunjungan berikutnya ke Malaysia, Messi tidak bermain di Stadion Shah Alam, karena dilaporkan cedera.

Kemudian, Messi juga tidak bermain melawan Singapura bersama timnas Argentina. Kali ini alasannya harus mempersiapkan pernikahan dengan Antonela Roccuzzo.

Baca Juga: Lagi-lagi Kecelakaan, Marquez Sebut Ada Keberuntangan

Sebelum ke Singapura, Messi dan Argentina lebih dulu berkunjung ke Australia. Menariknya, dua negara yang batal melihat penampilan Messi: Malaysia dan Singapura, adalah negara kedua dalam kunjungan Barcelona atau timnas Argentina ke Asia.

Mengingat hal itu, Indonesia juga kali ini berstatus negara kedua setelah China. Meski demikian sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) soal Messi batal ke Indonesia.

Menurut Anda, apakah kutukan Indonesia bagi negara Asia Tenggara akan kembali berlanjut?