Seperti dikutip AFP oleh Antara, 45,1 persen atau hampir separuh dari para pemimpin pertahanan nasional AS, yang menjawab jajak pendapat Defense News, mengidentifikasi perang siber sebagai bahaya terbesar AS.
Dalam jajak pendapat ini yang ditanyai adalah para pemimpin kebijakan pertahanan nasional, militer, anggota Kongres dan industri pertahanan.
Meskipun terorisme dianggap ancaman terbesar oleh para pemimpin Republik, kubu Demokrat menganggap perubahan iklim sebagai ancaman terbesar. Lebih dari 350 pejabat senior pertahanan turut dalam jajak pendapat akhir November itu untuk menjawab lusinan pertanyaan meliputi masalah-masalah pertahanan.
Iran dianggap ancaman paling besar di Timur Tengah (54 persen), disusul terorisme (43,3 persen), sedangkan di Asia, China dianggap sebagai ancaman terbesar (47,6 persen), disusul Korea Utara (28,8 persen), demikian lapor AFP yang dilansir oleh Antara.
- Hot Seat: Bahas Pandemi Sampai Piala Dunia Bersama dr. Reisa - Feb 1, 2023
- Seal – Prayer for the Dying [1994] - Jan 31, 2023
- Craig David – Walking Away [2000] - Jan 18, 2023