Bahaya kelebihan air minum

101

Setelah melihat sejumlah keuntungan jika Anda minum cukup air, tentu Anda siap untuk memastikan botol minum di depan meja kerja Anda.

Fungsi utamanya adalah agar memudahkan Anda untuk minum air saat tubuh membutuhkannya. Tubuh memang butuh air, tapi bukan berarti tubuh harus dibanjiri dengan air. Jika itu terjadi, apa efeknya?

Menurut dr. R. Wishnu Hidayat, Sp. KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di AnHo Bio Prima Clinic Jakarta dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI, kelebihan cairan akibat minum terlalu banyak akan menyebabkan kadar natrium dalam darah akan menurun.

Kondisi ini menyebabkan hyponatremia atau sering disebut keracunan air,” tegasnya. Menurutnya, kadar air sudah terlalu banyak apabila air yang masuk jumlahnya lebih dari satu liter air per jam.

Jika itu terjadi, kadar natrium akan turun hingga di bawah 135 mmol/L.

Berikut adalah beberapa gejala yang terjadi jika Anda kelebihan air minum atau hyponatremia:

Pusing

Ini adalah tanda yang muncul baik karena dehidrasi maupun sebaliknya. Kadar sodium yang menurun dalam darah akan menyebabkan sel dalam organ tubuh membengkak.

Termasuk sel pada otak yang menyebabkan otak membesar dan menekan tengkorak Anda.

Di dalam otak, hampir tidak ada ruang untuk otak membesar. Jika sampai terjadi, maka akan timbul rasa sakit kepala dan hilangnya keseimbangan, kata Wolfgang Liedtke, ahli saraf di Duke University Medical Center.

Merasa mual dan muntah-muntah.

Ketika Anda terlalu banyak minum air, ginjal Anda menjadi tidak bisa membuang cairan yang berlebihan dalam tubuh Anda dan air mulai terkumpul di dalam tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti gastroflux (naiknya isi lambung ke tenggorokan), mual, muntah, dan diare.

Cepat lelah.

Ginjal Anda bertanggung jawab untuk menyaring air yang Anda minum ke seluruh tubuh dan memastikan kadar cairan dalam darah tetap seimbang. Jika terlalu banyak minum, ginjal Anda harus bekerja lebih keras. Akibatnya tubuh Anda juga ikut merasa lelah.

Paling buruk: kematian.

Terdapat beberapa kasus kematian akibat hyponatremia. Kejadian ini paling kerap dialami di kalangan atlet, terutama atlet lari jarak jauh. Karena timbul rasa haus yang berlebih saat lari, para atlet lari mengonsumsi air dalam jumlah berlebih.

Itu mengakibatkan ginjal mereka kewalahan karena dipaksa untuk memproses air dalam jumlah banyak. Selain kinerja ginjal bermasalah, hal itu juga dapat menyebabkan pembengkakan otak. Keduanya berakibat fatal.

M. Amin Arnaout, kepala nefrologi di Massachussets General Hospital dan Harvard Medical School menjelaskan, hyponatremia dapat menyebabkan pembengkakan atau hernia pada otak, yang bisa berujung kejang, koma, susah napas, dan kematian.
Source: Fitness For Men

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

Redaksi