Bursa Saham Asia Bervariasi

24

Saham Tokyo turun 3,11 persen setelah sesi “rollercoaster” minggu lalu yang menunjukkan suatu penurunan Nikkei lebih dari tujuh persen pada Kamis.

Hong Kong naik 0,22 persen pada saat rehat dan Shanghai datar setelah pulih dari penurunan awal saham properti di tengah kekhawatiran pemerintah China mungkin mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mengendalikan harga perumahan. Seoul 0,32 persen lebih tinggi dan Sydney turun 0,63 persen.

“Pergerakan ambil untung investor akan terus berlanjut karena pasar di New York dan London ditutup hari ini, dan mereka mungkin ingin melihat pasar mata uang,” kata Masahiro Yamaguchi, analis pada Mizuho Securities kepada AFP di Tokyo.

Ketidakpastian ketika Federal Reserve AS akan “taper off” pembelian aset-asetnya juga memukul saham setelah interpretasi dari komentar yang berbeda dengan Ketua Fed Ben Bernanke pekan lalu.

Pasar Asia mendapat sedikit arahan dari saham AS, yang ditutup flat Jumat dalam perdagangan berhati-hati menjelang liburan akhir pekan tiga hari “US Memorial day” akhir pekan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,06 persen pada 15.303,10. Indeks berbasis luas S & P 500 turun 0,06 persen pada 1.649,60 sedangkan teknologi Nasdaq Composite tergelincir 0,01 persen menjadi 3.459,14.

Nikkei Jepang telah membuat keuntungan stabil hingga Kamis ketika indeks anjlok 7,3 persen setelah data mengecewakan dari China memicu kekhawatiran tentang ekonomi terbesar ke dua di dunia, mitra dagang utama dengan Jepang.

Komentar Jumat oleh Presiden China Xi bahwa negaranya tidak akan mengorbankan lingkungan bagi pertumbuhan ekonomi, sementara menambah kekhawatiran tentang kelemahan pemulihan China menyusul data manufaktur yang lemah.

Angka dari indeks manajer pembelian (PMI) awal HSBC untuk China dirilis Kamis jatuh ke level terendah tujuh bulan 49,6 pada Mei, menempatkan di bawah 50 suatu pertanda yang menunjukkan kontraksi.

Komentar Xi pada pertumbuhan lebih lambat di konsumen energi terbesar dunia juga memukul harga minyak di perdagangan Asia Senin.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 64 sen menjadi 93,51 dolar per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli turun 41 sen menjadi 102,23 dolar.

“Pasar minyak mentah telah bereaksi negatif terhadap komentar dari pemerintah China yang akan mentolerir tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat,” kata Victor Shum, managing director IHS Purvin and Gertz di Singapura kepada AFP.

“Komentar Xi lebih memperdalam kekhawatiran tentang perekonomian China setelah data manufaktur yang buruk minggu lalu,” tambah Shum.

Di pasar forex, Yen menambahkan keuntungan di Asia Senin tapi dealer mengatakan penurunan unit Jepang itu masih di jalurnya.

Dolar diambil 101,01 yen dalam perdagangan di Tokyo, turun dari 101,14 yen di New York Jumat dan 102,33 yen di Tokyo pada Jumat pagi.

Euro juga melemah terhadap mata uang Jepang di posisi 130,57 yen dari 130,82 yen pada Jumat, sementara Euro dibeli 1,2926 dari 1,2936.

Emas berada di posisi 1.392,60 dolar pada 0420 GMT Senin dari 1.386,10 dolar pada penutupan Jumat.

Sumber : Kantor Berita ANTARA

 

 

 

Redaksi