CEO perempuan pertama di bidang telekomunikasi, Dian Siswarini

444

The Captain special Woman on Top 2 Juni kemarin, mengundang Dian Siswarini untuk berbagi pengalamannya. Bersama Ferdy Hasan, Dian akan menceritakan pengalamannya sejak awal bergabung hingga saat ini menjadi CEO PT XL Axiata terbuka.

Sebagai CEO perempuan pertama di bidang telekomunikasi, Dian mengaku bahwa hal tersebut biasa bagi dirinya karena memang sejak kecil ia tertarik dengan dunia telekomunikasi.

Dian sudah bergabung sejak perusahaan ini belum berdiri. XL secara resmi berdiri pada Oktober 1996, namun ia sudah bergabung sejak Juni 1996. Pada saat itu menjabat sebagai Radio Planning Engineer.

“Kerjaan saya dulu ya bangun tower, jadi harus survey terus menentukan jarak antar tower bahkan sampai arah antenanya. Karena dulu peralatan masih mini, jadi dulu mau tidak mau harus naik tower,” ujar Dian.

Menilik sejarah XL, Dian bercerita bahwa selama 20 tahun perusahaan berdiri, pada tahun 1997 adalah masa emas XL. Di tahun tersebut XL hadir dengan inovasi Pro-XL sehingga menjadi no. 1 di Jakarta. Namun setahun kemudian terjadi krisis dan XL terpaksa “hibernasi” sampai di tahun 1998, XL berada di bawah kepemimpinan baru dan mulai dengan strategi yang baru pula.

“Tahun 2013 kita ubah semua. Hal ini kita lihat dari perubahan habitat orang. Mereka yang biasa pakai voice dan sms berubah jadi pakai data internet. Jelas kita butuh strategi baru lagi, karena hal tersebut terus berlangsung sampai puncaknya di 2015,” jelas Ibu 3 orang anak ini.

Strategi ke depan untuk XL adalah memulai combo produk. Di mana orang tetap menggunakan data dan telpon, juga sms. Namun hal ini perlu diperhatikan olehnya. Karena alih-alih memajukan perusahan, program ini bisa menjadi “kanibal” bagi perusahaan.

Menjabat sebagai CEO sejak April 2015, Dian menjalankan strategi 3R. Strategi ini meliputi Re-vaamp, Rise, dan Re-invent. Revaamp yang dimaksud adalah memodifikasi produk, sementara Rise dilakukan untuk menaikan segmen brand khususnya XL ke arah yang lebih tinggi dan Axis untuk kalangan menengah. Untuk Reinvent, Dian “menemukan” bidang lain untuk dijalankan salah satunya adalah digital bisnis milik XL yaitu elevenia.

Kali ini Dian juga menerangkan tentang teknologi terbaru yang digarap oleh XL yaitu LTE. Teknologi ini memang dibangun untuk kenyamanan layanan data akses. Sehingga ketika mengakses data lebih cepat dan mudah, namun untuk mengirimkan data yang lebih cepat, LTE juga lebih cepat menghabiskan kuota. Dian pun menuturkan bahwa untuk sebuah kenyamanan maka ada harga yang harus dibayarkan.

Gaya kepemimpinan yang ingin diterapkan oleh Dian adalah pemimpin yang tau potensi orang-orang yang bekerja dengannya. Karena menurut Dian, pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa mengeluarkan potensi orang-orang yang bekerja dengannya sehingga dapat berkarya secara optimal.

Ditanya mengenai definisi bisnis dalam 3 kata, Dian tidak bisa menjelaskannya dalam 3 kata saja. Namun ia menjelaskan bisnis sebagai “If you dont grow, you will die.”

Nantikan kisah inspiratif lainnya dari para tokoh pimpinan ternama di The Captain setiap hari Kamis jam 9 pagi di 103.8 FM Brava Radio

[teks onne | foto diansiswarini.com]

Redaksi