CEO Sababay Winery, Evy Gozali cerita kesuksesan bisnisnya

3471
Evy Gozali

Bali yang penuh dengan sejuta pesona, kini bertambah pesonanya dengan kehadiran Sababay Winery.

Pada usianya yang ketiga di tahun ini, Sababay Winery telah memenangkan 10 awards. Di antaranya, adalah 3 awards sekaligus dari perhelatan AWC Vienna International Wine Challenge di tahun ini.

Bagaimana kisah awalnya hingga dapat meraih kesuksesan seperti ini. Berikut diskusi menarik antara Ferdy Hasan dan Evy Gozali, CEO Sababay Winery, dalam program The Captain Special Woman On Top, 103.8 FM Brava Radio di akhir November kemarin.

Mengapa Sababay?
“Sababay di ambil dari bahasa Inggris, yang maksudnya Teluk Saba yang merupakan tempat kita bikin winery. Dan itu ada di Gianyar, Bali. Sebenarnya Gianyar itu 3 jam dari kebun kita yang berada di Buleleng. Karena nama Sababay terdengar lebih keren jadi kita pakai nama itu.

“Sebelumnya saya juga minta suggest dari wine maker kami asal Prancis, katanya ‘biasanya nama anggur diambil dari lokasinya’. Setelah saya research juga, ternyata Saba awalnya dari Greek root. Saba itu bahasa Greek-nya Siba, yang berarti ’embun pagi’. Wah ini bagus nih, biasanya setiap pagi banyak inspirasi, jadi dengan minum Sababay bisa mendapatkan banyak inspirasi.”

Kenapa pilih bisnis winery?
“Ceritanya seru banget, seperti petualangan anak dan ibu. Jadi ibu saya [Mulyati Gozali] yang akan pensiun sedang mencari usaha baru untuk dijalankan. Kita mulai lirik Bali, karena saya hampir setiap tahun juga ke Bali. Ibu saya pikir-pikir untuk bisnis hotel di sana. Tetapi setelah disurvei, hotel di Bali dan pemain besar hotel sudah banyak. Jadi kemudian kita cari lagi opurtunity lain.

“Pada suatu waktu, kita melalui highway baru menuju Buleleng, di daerah Utara Bali. Dan sampailah kita ke daerah perkebunan di Buleleng. Saat itu kita lihat kebun anggur yang sedang panen, ‘tapi kok nggak dipetik ya padahal sudah mateng-mateng’. Jadi kita iseng-iseng tanya ke petani setempat, katanya ‘ibu kalau mau, petik saja sendiri. Karena kalau lagi panen raya begini harganya murah, cuma 500 perak sekilo’. Mungkin perkataan itu yang melekat di hati ibu saya.

“Kemudian ibu saya research, ngomong-ngomong sana-sini, dan tanya Pemerintah setempat. Ternyata banyak petani di Buleleng yang pendapatannya hanya satu juta rupiah setahun. Dan ibu saya langsung menganalisa lagi, anggur bisa jadi apa saja sih. Ternyata the highest added value dari anggur adalah minuman anggur yang disajikan dengan nice packaging, seperti wine.

“Sekarang saya lihat perubahan yang terjadi, dari penghidupan para petani itu benar-benar membuat saya bahagia. Kita bisa memberikan impact yang baik buat mereka.”

Saat ini, produksi Sababay Winery mencapai 30 ribu botol sebulan. Kota-kota besar di Indonesia, beberapa dari mereka sudah dihadirinya. Impiannya sekarang, “Sababay dapat menjadi top suvenir list dari Indonesia,” jelas Evy.

Dari sosok Ibu, pelajaran apa yang didapat?
“Saya bersyukur sekali punya ibu yang berkarir, dan juga menjadi sosok ibu yang anak-anak perlukan. Karena ibu saya akuntingnya kuat, jadi saya belajar banget. Kalau kita punya ide, untuk merealisasikan ide itu kita harus menghitung banget. Dan kita nggak boleh sombong di mana pun kita, sebagai CEO, sekretaris, atau apapun kita. Karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangan.”

Arti bisnis dalam 3 kata?
“Bisnis kalau saya lihat dalam bahasa Inggris itu Busy-ness, artinya sibuk, kesibukan. Jadi kalau saya bilang, kesibukan itu artinya apa aja, bukan hanya kerja doang di kantor. jadi bisnis itu; social, life, dan passion.”

Redaksi