Daniel Tumiwa: Produk harus memberikan solusi bagi si pengguna

Mar 22, 2017

166

Di segmen ini, mereka membahas mengenai peluang dan tantanngan OLX.

Q: Bagaimana cara untuk menjaga customer loyalty?

A: Basic-nya adalah balik ke product. Product ini harus memberikan solusi bagi kebutuhan dan permasalahan user-nya. Kalau product-nya tidak diperbaiki pasti akan ditinggalkan, so kalau product-nya bagus kita bisa memposisikannya dengan berbagai cara, disitulah masuk pemasaran dan sebagainya.

Q: Dengan feature baru dan shifting menuju ke mobile, bagaimana responnya?

A: Very good. Awalnya agak rocky karena memang ada technical glitch yang membuat pengguna OLX sangat tidak nyaman, saya sendiri sampai stress karena memang ada banyak yang menggantungkan hidupnya di OLX.

Tapi sekarang sudah beres dan growth-nya sudah seperti yang diperkirakan dari berbagai test and research yang kita lakukan, diterima dengan baik.

We’re not there yet karena the younger generation tidak punya hubungan dengan OLX, mereka lebih ke media sosial, jadi bagaimana caranya untuk mengenalkan OLX kepada audiens baru.

Q: Seperti apa peluang dan tantangan e-commerce di Indonesia?

A: Kalau 4-5 tahun yang lalu kita punya angka bahwa e-commerce masih dibawah 1% dari retail, unofficialy dari asosiasi e-commerce udah punya angka 3.8 – 4 % dari total retail dalam waktu 4 tahun, perkembangan itu besar sekali kali jika dibandingkan benchmark.

Misalnya, Cina yang membutuhkan waktu berkembang hingga 10 tahun. So, kita baru mulai, lautan masih luas, tantangannya masih banyak. Orang Indonesia yang terbiasa memakai e-commerce pasti akan menuntut service yang bagus, kita harus punya strategi juga untuk yang pertama kali menggunakan e-commerce.

Untuk first time user kita harus pagam agar mereka bisa masuk dengan nyaman dan memiliki pengalaman yang bagus, hingga akhirnya grow dan meningkatkan diri menjadi pengguna ke e-commerce yang sangat sophisticated tapi ke arah positif.

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio di 103.8 FM atau bisa melalui streaming di sini.

[teks Nada Inditya Lifa | foto dok. Brava]