Deretan Makanan Berbahan Baku Cokelat Dengan Harga Fantastis

152
Deretan Makanan Berbahan Baku Cokelat Dengan Harga Fantastis

Di momen valentine ini cokelat sering dijadikan sebagai hadiah tanda kasih sayang yang diberikan kepada pasangan dan orang tercinta. Umumnya coklat dibandrol dengan harga terjangkau, namun ada juga yang ditawarkan dengan harga fantastis.

Mengutip dari ventured.com terdapat deretan cokelat dengan harga termahal di dunia. Bukan sekedar lezat, cokelat ini disajikan dengan tampilan mewah.

Le Chocolate Box

Deretan Makanan Berbahan Baku Cokelat Dengan Harga Fantastis

Cokelat yang dibuat oleh produsen cokelat dan permen di Amerika Serikat, Lake Forest Confections ini dianggap sebagai cokelat termahal di dunia. Satu kotak cokelat berisi 9 butir ini dibanderol dengam harga $1,5 juta atau sekitar Rp 21,5 miliar. Hal yang membuatnya mahal selain kualitas bahan baku yang baik, cokelat tersebut dilengkapi dengan beberapa perhiasan kalung, gelang, cincin dan perhiasan lain dari Simon Jewellers

Frozen Haute Chocolate

Deretan Makanan Berbahan Baku Cokelat Dengan Harga Fantastis

Salah satu restoran ternama di New York, Serendipity turut menghadirkan dessert berbahan baku cokelat terhamal di dunia yang masuk dalm buku rekor dunia Guinness. Disajikan dengan menggunakan wadah berlapis emas dan emas 23 karat yang bisa dimakan, Anda harus mengeluarkan biaya $25.000 atau sekitar Rp 359 juta untuk menyicipi cokelat tersebut.

Golden Speckled Chocolate Egg

Deretan Makanan Berbahan Baku Cokelat Dengan Harga Fantastis

Cokelat ini berbentuk seperti telur raksasa dengan ukuran 100 pon atau 45 kilogram yang dibuat oleh 7 orang pakar cokelat asal Inggris dan Jepang. Menggunakan bahan baku cokelat Amadei, lembaran edible gold dan isia cokelat couture, Golden Speckled Chocolate Egg menjadi telur cokelat non-perhiasan termahal di dunia dengan harga $ 11,107 atau sekitar Rp 159,5 juta berdasarkan Guinness World Records.

Baca Juga: 5 Negara yang Memiliki Tradisi unik Perayaan Hari Valentine

Tertarik untuk mencobanya Brava Listeners?

 

Penulis: Fadiasyah Putranto

Redaksi