Finlandia resmi menjadi negara paling bahagia di dunia, kalau Indonesia?

285

Finlandia resmi menjadi negara paling bahagia di dunia! Yup, itulah yang hasil riset yang terangkum dalam World Happiness Report 2018 yang dikeluarkan PBB pada 14 Maret lalu.

Finlandia kini menduduki peringkat pertama dari 156 negara sebagai negara paling bahagia di dunia, mengalahkan Norwegia yang tahun lalu menduduki posisi tersebut.

Norwegia tahun ini menjadi runner up, yang diikuti secara berturut-turut oleh Denmark, Islandia, dan Swiss pada peringkat ketiga hingga kelima.

Negara-negara Nordik yang terletak di Eropa Utara mendominasi di peringkat 10 besar. Tidak hanya Finlandia, Norwegia, Denmark, dan Islandia, Swedia pun turut masuk daftar 10 besar dan berada di peringkat sembilan.

Sedangkan, negara Asia Pasifik yang berhasil masuk peringkat 10 besar adalah Selandia Brau dan Australia pada peringkat delapan dan 10. Bagaimana dengan Indonesia?

Tahun ini Indonesia berada di peringkat 96 dari 156 negara, menurun cukup besar sebanyak 15 peringkat dari tahun lalu di mana Indonesia berada di peringkat 81.

Apabila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, peringkat Indonesia masih berada di bawah Singapura yang ada di peringkat 34 dan Malaysia di peringkat 35. Begitu pula kalau dibandingkan Thailand, Filipina, dan Vietnam yang disebut ‘lebih bahagia’ pada laporan tersebut.

World Happiness Report didasarkan pada hasil dari survei Gallup World Poll dari 2015-2017. Ada enam hal yang dihitung dalam survei ini: pendapatan, harapan hidup sehat, dukungan sosial, kebebasan, kepercayaan dan kedermawanan. Seluruh poin tersebut adalah enam hal tama yang mendukung kesejahteraan manusia.

Tahun ini, PBB juga memasukkan isu mirgasi dengan membuat rangking berdasarkan tingkat kebahagiaan imigran untuk 117 negara. Sama seperti rangking negara paling bahagia, Finlandia juga menjadi ‘juara’ di rangking negara paling bahagia untuk imigran.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda merasa Indonesia cocok berada di peringkat 96?

Sumber Cosmopolitan Indonesia

Redaksi