Guru di Amerika Serikat Mendadak Jadi Miliarder Setelah Jagokan Maroko

1670
Guru di Amerika Serikat Mendadak Jadi Miliarder Karena Jagokan Maroko

Maroko telah membawa kebahagiaan bagi negaranya dan juga sejumlah orang yang menjagokan perwakilan Afrika di Piala Dunia 2022.

Terbaru, seorang guru di Amerika Serikat atau AS mendadak jadi miliarder karena menjagokan timnas Maroko di Piala Dunia 2022. Dikutip dari Sportbible guru tersebut memenangkan US$1 juta atau setara dengan Rp15,594 miliar karena memprediksi Maroko mencapai babak 8 besar Piala Dunia 2022.

Menariknya, taruhan tentang Maroko oleh guru di AS itu disebut sebagai yang terbaik di Piala Dunia 2022 sejauh ini. Melansir dari laporan Action Network, guru berusia 20-an itu memasang taruhan sebesar US$90.818,19 (sekitar Rp1,4 miliar) untuk Maroko mengalahkan Spanyol di babak 16 besar.

Guru di Amerika Serikat Mendadak Jadi Miliarder Setelah Jagokan Maroko

Guru tersebut dikabarkan gugup saat menunggul hasil taruhan sembari mengajarkan olahraga bola voli kepada muridnya di tingkat SD. Namun, nasib baik berpihak kepadanya, Maroko membuat Spanyol pulang dari Piala Dunia 2022 setelah penalti panenka Achraf Hakimi membuat Singa Atlas menang 3-0 dalam babak adu penalti.

“Saya memeriksa ponsel saya sesekali, tetapi saya tidak menontonnya,” kata pria itu kepada Action Network.

“Saya tidak tahu satu nama pemain,” ucap dia menambahkan.

Guru tersebut tidak membantah itu memenangi lebih dari Rp15 miliar adalah sebuah keberuntungan.

Guru di Amerika Serikat Mendadak Jadi Miliarder Setelah Jagokan Maroko“Saya tidak akan berbohong dan mengatakan saya tahu apa yang saya lakukan,” tuturnya.

“Pada akhirnya, itu adalah taruhan yang beruntung,” katanya lagi.

Maroko yang menjadi satu-satunya perwakilan Afrika kini tengah menjalani persiapan jelang melawan Portugal di babak 8 besar Piala Dunia 2022, Sabtu (10/12) malam. Mungkinkah Maroko kembali akan memberikan kejutan Brava Listeners?

Baca Juga: 6 Kritik PBB Terhadap KUHP Baru Indonesia yang Kontroversial

 

Penulis: Fadia Syah Putranto

Redaksi