Harga Minyak Terpengaruh Gejolak Mesir

31

Seperti yang dilansir dari Antaranews.com, Hatta mengungkapkan bahwa gejolak politik tersebut bisa menimbulkan situasi pasar yang dapat dikatakan tidak stabil, terutama kekhawatiran itu bisa memicu kenaikan harga minyak.

Hatta berpendapat, akibat krisis Mesir tersebut tren kenaikan harga minyak dapat mengakibatkan gangguan dalam ketahanan fiskal nasional dan memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Hatta juga berharap jangan sampai ada spekulasi sehingga menimbulkan harga crude minyak meningkat. Karena menurut Hatta, hal itu akan memukul perekonomian nasional, menaikkan belanja subsidi, menaikkan impor, dan menguras devisa.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan kondisi Mesir dapat kembali pulih dan krisis politik dapat teratasi agar dapat terjadi kestabilan kawasan di wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah.

Pemerintah menetapkan dalam APBN-Perubahan 2013, asumsi harga ICP minyak sebesar USD 108 per barel, sedangkan rata-rata harga ICP minyak per Juni telah mencapai USD 106,5 per barel. 

Jenderal Abdel Fatah Al Sisi, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, pada Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB), secara resmi mengumumkan peta jalan bagi masa depan Mesir sekaligus melengserkan Presiden Moursi dan menetapkan Ketua Mahkamah Konstitusi untuk melaksanakan tugas-tugas presiden.

Melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Pemerintah juga menyampaikan keprihatinan atas gejolak politik yang akhirnya menggulingkan pemerintahan Presiden Mohammad Morsi di Mesir. Marty Juga mengungkapkan harapan agar situasi di Mesir dapat segera pulih serta proses demokratisasi sesuai keinginan serta harapan bangsa dan rakyat Mesir akan terus bergulir.

Redaksi