Hasil Tambang RI Pengaruhi Pasar Dunia

70

Jika Indonesia menghentikan proses produksi dari kedua hasil tambang tersebut contohnya tambang timah di Bangka Belitung maka dapat dipastikan industri dunia akan sangat terganggu.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan betapa pentingnya Indonesia untuk menyadari bahwa logam yang dihasilkannya sangat menentukan pasar dunia.

Sukhyar menuturkan, barang tambang yang kedua adalah nikel. Kebijakan larangan ekspor mineral mentah yang ditetapkan pemerintah Indonesia sejak 12 Januari 2014, membuat harga nikel di pasar internasional melambung tinggi.

“Awal tahun harganya US$ 13 ribu per ton, naik sampai US$ 21 ribu per ton. Makanya sekarang penambang yang punya nikel kipas-kipas dia,” paparnya.

“Sebanyak 30 pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dibangun. Bauksit ada delapan, ini menggembirakan,” tuturnya.

Menurut Suhkyar, pelaksanaan kebijakan larangan ekspor mineral juga melahirkan kreativitas. Hal itu terbukti dengan adanya smelter skala kecil yang dibangun salah satu perguruan tinggi Indonesia.<< [Teks @shintaasarass | Foto duniaindustri.com]

 

Redaksi