Hatta Rajasa: AEC 2015 Picu Kenaikan Ekspor Indonesia

35

“Jika 2013 ekspor Indonesia menyentuh angka 180 miliar dolar AS, maka dengan AEC 2015 bisa di angka 400 miliar dolar AS,” ungkapnya seperti dikutip oleh Antara melalui siaran pers, di Bekasi, Minggu.

Agar dapat mendongkrak angka ekspor pada AEC 2015, menurutnya, kemampuan Indonesia wajib diikuti pembangunan kultur nasionalisme serta menciptakan produk berdaya saing tinggi agar bisa berkompetisi dengan produk impor.

“Sebagai contoh, kita tidak bisa lagi melarang jeruk Cina masuk ke Indonesia, karena kalau kita melarang maka Cina pun akan melarang sawit Indonesia masuk ke negaranya. Akan terjadi trade off di situ, makanya harus dibangun kultur nasionalisme, silakan saja jeruk China masuk, saya tetap makan jeruk Pontianak,” jelasnya.

Menurut Hatta, Indonesia harus dapat mengekspor produk, teknologi, serta budaya seperti yang dilakukan negara lain. “Saya melihat bangsa Indonesia punya kapasitas untuk itu, karena sebagai bangsa besar kita memiliki semuanya,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, dalam AEC 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal yang berdaya saing tinggi. Indonesia hanya akan menjadi negara berbasis pasar, jika produknya tidak mampu bersaing. “Ini pekerjaan rumah. Untuk memenangkan persaingan segalanya harus dipersiapkan khususnya infrastruktur, sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai production based,” tambahnya.

Hatta menjelaskan lebih jauh lagi bahwa AEC 2015 juga alasan pemerintah mendorong hilirisasi industri dalam Undang-Undang Minerba, yang mewajibkan perusahaan tambang mengolah barang tambangnya sebelum diekspor.

Sejak Januari 2014, pemberlakuan dan pelaksanaan UU Minerba yang efektif itu, mendatangkan kenyataan Indonesia kehilangan pendapatan 5 miliar dolar Amerika Serikat karena menghentikan ekspor barang mentahnya. 

Akan tetapi menurut Hatta, pada 2016 neraca perdagangan diyakini akan kembali menunjukkan tren positif. “Hilirisasi menjadi mutlak agar ada nilai didalamnya barang yang diekspor. Karena itu, ahli teknologi dan penelitian sangat dibutuhkan dalam memajukan industri dan perekonomian kita,” jelas Hatta.

Redaksi