INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 7% Pada 2019

154

“Untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan konsistensi kebijakan, komitmen, dan sinergitas antara sektor atau lembaga serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” jelas Direktur INDEF, Enny Sri Hartati dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Enny juga menyampaikan bahwa INDEF mencatat terdapat empat strategi untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi tujuh persen pada 2019, yaitu strategi ketahanan pangan, ketahanan energi, percepatan infrastruktur, dan pengembalian surplus perdagangan.

“Peningkatan produksi pangan dalam negeri dapat dilakukan dengan manajemen usaha tani, inovasi kelembagaan dan input pertanian, alokasi APBN untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian, dan pengendalian ketat konversi lahan pertanian pangan,” ungkapnya.

Menurut Enny, strategi ketahanan energi dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain pembatasan kendaraan pribadi, efisiensi bahan bakar minyak pada sektor transportasi, serta pengembangan transportasi publik.

Strategi percepatan infrastruktur, menurut Enny, selain memastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur, dapat dicapai dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur sektor pertanian dan maritim.

“Langkah fundamental untuk mengurangi defisit neraca perdagangan adalah dengan mengendalikan impor bahan bakar minyak, selain meningkatkan nilai ekspor melalui percepatan hilirisasi industri,” lanjut Enny menjelaskan.

Selain itu, jika pemerintah tidak melakukan strategi dan kebijakan yang fundamental, menurut Enny, Indonesia akan tetap berkutat dengan permasalahan ekonomi yang sama, dan juga terbejak dalam “middle income trap”.

Tidak hanya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, jika pemerintah mampu merebut momentum kebijakan ekonomi dalam lima tahun mendatang, INDEF juga memproyeksikan inflasi mencapai empat persen, rasio pajak 20 persen, rasio gini 0,31 persen, dan tingkat pengangguran terbuka tiga persen pada 2019. Demikian kabar yang dilansir dari Antara.

Redaksi