Ekonomi syariah kini tengah dilirik dalam segi bisnis, namun edukasi mengenai hal tersebut masih belum merata pada masyarakat. Irfan Syauqi Baek selaku ketua harian DPP IAEI [Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia] akan menjelaskan mengenai edukasi syariah, dalam The Captain 9 Juni 2016 bersama Ferdy Hasan.
Irfan menjelaskan bahwa IAEI adalah organisasi yang mengkaji sosialisasi ekonomi islam dan sudah ada sejak 2014. Organisasi ini berangkat dari akademisi yang berkeinginan untuk membangun institusi yang bisa menjadi media yang menyelaraskan ekonomi islam dari segi SDM. Organisasi ini juga menginginkan agar masyarakat mengenal filosofi dan konsep ekonomi syariah secara benar.
“Dalam perkembangannya, IEAI mengakomodasi perkembangan lainnya, misal dalam edukasi dan pemerintah. Sehingga akhirnya IEAI dikenal dengan ABG, yaitu Akademik, Bisnis dan Government,” ungkap Irfan.
Ketua program studi ilmu ekonomi syariah IPB ini menuturkan bahwa IEAI juga fokus pada pengembangan dunia pendidikan ekonomi syariah Indonesia.
Ada 260 program studi ekonomi syariah di Indonesia dan baru 8 yang terakreditasi A. Pengembangan pendidikan ekonomi syariah ini bisa didapati pada jenjang diploma, sarjana, bahkan pascasarjana.
Kemajuan ekonomi syariah di Indonesia terlihat pada perkembangan bank syariah, juga pasar modal syariah, sektor riil, dan sosialnya. Referensi keuangan mikro syariah pun berkembang tanpa membebani APBN.
Bank syariah kini dirasa lebih tahan guncangan dan menjadi alternatif dalam dunia perbankan. Irfan mengatakan IMF bahkan melakukan studi bank syariah dengan bank konvensional.
Hasilnya adalah, di tahun 2008 bank syariah memiliki daya tahan yang lebih besar ketimbang bank konvensional. Dan akan memberikan dampak yang lebih baik lagi jika sektor keuangan dan sektor riil balance diperkuat. Selain itu sisi operasional yang secara syariah harus dipraktekkan lebih lagi.
Misalnya dalam hal bagi hasil, keperluan jual beli, dan investasi. Hal syariah juga lebih menarik untuk dikembangkan karena segala sisi memiliki kontribusi untuk pengembangan ekonomi.
Perkembangan sektor riil syariah terus bertumbuh, perkembangannya mencapai 12-15%.
Di tengah krisis dan perkembangan dunia perbankan, ekonomi syariah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan perannya dalam masyarakat. Bersama dengan pemerintah dan parlemen DPR juga stakeholder, untuk lebih aktif berkontribusi dalam infrastruktur negara.
Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, syariah berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Karena zakat yang dibayarkan dapat mengurangi pajak secara langsung tanpa trade off.
“Akan ada beberapa undang-undang yang diamandemen untuk membuat Indonesia menuju ke sana. Syariah juga mampu mengoptimalkan penerimaan pajak, non pajak, hibah bahkan mengurangi hutang pemerintah,” jelas Irfan.
IEAI memiliki 4 program pasti, yaitu membuat regulasi dan kebijakan yang mendukung syariah, meningkatkan edukasi syariah, pengembangan model ekonomi syariah, dan inisiatif syariah secara internal.
Bila keempat hal ini dilakukan dengan baik, maka dampaknya akan bagus bagi perekonomian. Karena pasar saham syariah lebih bertumbuh daripada bank konvensional. Pasar saham syariah menguat 10% serta proporsi saham syariah 58% dan banyak pilihan yang bisa dilakukan. Dan perspektif regulasi lebih meningkat dan menarik daripada konvensional
Menutup perbincangannya, Irfan Syauqi Baek menjawab pertanyaan definisi bisnis dalam 3 kata, menurutnya; “Adil, menguntungkan, dan sesuai syariah.”
Brava Listeners, dapatkan lagi kisah inspiratif dari para tokoh pimpinan lainnya yang dapat Anda dengarkan di The Captain setiap Kamis jam 9 pagi di 103.8 FM Brava Radio.
[teks onne | foto bravaradio]
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023