Yang dilakukan oleh pemerintah sebenarnya bukanlah restriksi, melainkan keijakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah importasi yang diinginkan oleh para importir.
Hal tersebut dinyatakan karena beberapa negara anggota WTO meminta klarifikasi penjelasan tekait dengan ketentuan impor untuk hortikultura, produk holtikultura, hewan, dan juga daging.
Staff Khusus Menteri Perdagangan, Gusmardi Bustami, menyatakan bahwa pada dasarnya pintu impor masih terbuka, namum pemerintah menginginkan adanya kelengkapan data yang jelas mengenai kebutuhan dan importasi untuk periode yang akan datang dan kebijakan tersebut harus dipertahankan kedepannya.
Beberapa negara yang menjadi inisiator terkait kebijakan impor tersebut adalah Amerika serikat dan Selandia Baru, sementara yang menjadi pihak ketiga adalah Taiwan, Australia, Kanada, Thailand, dan Uni Eropa. [teks @shintaasarass | foto ist]
- The Captain: Dari 14 Hotel, Sekarang 60 Lebih? Ternyata Ini Strateginya - Feb 6, 2023
- Hot Seat: Bahas Pandemi Sampai Piala Dunia Bersama dr. Reisa - Feb 1, 2023
- Seal – Prayer for the Dying [1994] - Jan 31, 2023