Ketagihan keju sama bahaya dengan kecanduan heroin

307

Ketagihan Keju Sama Bahaya dengan Kecanduan Heroin

Membayangkan makanan lezat dengan taburan keju diatasnya merupakan hal yang normal bagi sebagian orang. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata keju dapat memberikan efek buruk di otak layaknya heroin?

Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Michigan telah membuktikannya. Mereka berpendapat bahwa dibalik lezatnya keju terdapat unsur adiktif yang menyebabkan seseorang ketagihan.

Dalam penelitian terkait, dihadirkan 500 orang responden sebagai objek untuk dua studi secara terpisah. Penelitian tersebut mengharuskan pesertanya untuk menyelesaikan Skala Adiksi Makanan lansiran Universitas Yale, AS.

Mereka menggunakan sebuah kuesioner yang dirancang khusus untuk mengukur tingkat kecanduan seseorang terhadap makanan.

Pertanyaannya tentang kebiasaan makan. Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan untuk memilih makanan mana yang paling adiktif dari 35 daftar makanan yang ada.

Dalam jurnal Plos ONE, hasilnya membuktikan bahwa pizza menempati urutan pertama dalam daftar makanan yang paling adiktif. Di urutan berikutnya terdapat makanan lain seperti cokelat, keripik, kue, serta burger keju, hingga keju biasa.

Menurut mereka keju biasa juga dinilai sebagai makanan yang sangat adiktif. Oleh karenanya, pizza begitu digemari karena memiliki topping keju yang mengandung banyak lemak.

Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi kandungan lemak yang ada dalam sebuah makanan, maka akan semakin adiktif pula orang-orang dalam mengkonsumsi makanan tersebut meskipun kecenderungan yang mereka miliki bukan pada makanan.

Meskipun kecanduan makanan sering dianggap sebagai hal biasa, namun pada kenyataannya hal ini bisa berubah menjadi cukup serius. Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa orang yang mengalami kecanduan pada makanan akan cenderung menyalahgunakan zat yang berada di dalam satu makanan.

Dokter Neil Barnard, pemilik Physicians Committee for Responsible Medicine, menanggapi kecanduan terhadap keju ini dengan serius.

Menurutnya keju sangat adiktif, karena mengandung protein kasein, yang menciptakan casomorphins yang kemudian akan melekat pada reseptor opiat pada otak manusia ketika produk olahan susu terurai dalam tubuh seseorang.

Alhasil, keju memberikan efek yang menenangkan seperti sedang mengkonsumsi heroin dan morfin.

Dokter Neil sangat yakin bahwa keju sebenarnya berbahaya untuk tubuh. Namun penelitian lebih mendalam sangat diperlukan guna membuktikan hubungan antara casomorphins dengan sistem kerja otak.

Tapi tidak perlu khawatir selama Anda masih mengonsumsinya dalam batas yang wajar.

Karena banyak studi yang menunjukkan bahwa mengonsumsi keju penuh lemak dengan satu takaran dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes serta tekanan darah tinggi.

TEKS: AMIN MULIA
EDITOR: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE
Source: Esquire

Brava Listeners, terus dengarkan Brava Radio melalui streaming di sini atau download melalui iOS dan Google Play Store.

Baca juga:
Danny Oei Wirianto: Bisnis tidak harus langsung jadi unicorn
Destinasi Liburan berdasarkan shio Anda di tahun 2017
McLaren memperlihatkan wujud pengganti 650S

Redaksi