Kisah Frandy Wirajaya seputar dunia industri digital

502

The Captain 14 Juli kemarin, dipandu Fika Rosemary dengan bintang tamu Frandy Wirajaya, yang akan membagikan kisahnya seputar industri digital yang kini digelutinya.

Frandy Wirajaya, CEO dari Global Visi Media (GVM) Networking, sebelumnya memiliki karier yang cukup lama di bidang marketing. Setelah 10 tahun bekerja dalam bidang tersebut ia beralih ke industri digital.

Perubahan besar dari marketing ke digital sangat dirasa olehnya. Tantangan terbesar bagi Frandy adalah dirinya menghadapi dunia seputar IT, sehingga ia harus banyak belajar mengenai hal tersebut.

Dimulai di awal tahun 2011, Frandy banyak mempelajari dan mengikuti trend dunia digital yang ada sampai saat ini.

“Saya senang dengan tantangan. Bagi saya kesempatan besar di era serba digital ini tidak semua orang dapat kesempatan itu,” ujar Frandy.

Produk awal dari GVM networking adalah infokost.id. Melihat bahwa bisnis kost tidak pernah mati, Frandy menjadikan hal tersebut sebagai sebuah peluang. Selain memenuhi kebutuhan masyarakat di era yang serba digital, tujuan dari web itu adalah memudahkan orang-orang yang sedang mencari kost.

Awal merintis bisnis ini memang tidak mudah. Mulai dari penolakan para pemilik kost sampai dikira maling oleh warga sekitar saat melakukan survey.

Namun saat ini infokost.id sudah menyediakan informasi seputar kost di beberapa daerah. Dimulai dari Jakarta, kini sudah mencapai kost seputar Bandung, Surabaya, Jogja, Malang, dan 2015 lalu mulai memasuki Bali. Selain info mengenai kost, juga ada informasi mengenai hunian sewa lainnya yang bisa diakses di infokost.id.

Selain infokost.id, GVM Networking juga memiliki startup lainnya, yaitu opini.id dan bolalob.com serta sebuah aplikasi khusus wanita, woman talk.

Dikatakan memiliki kemiripan dengan kaskus.com, Frandy mengatakan bahwa GVM Netwroking lebih spesifik dan sesuai dengan ketertarikan tiap komunitas.

Menurut Frandy, dunia digital di Indonesia sangat berkembang. Banyak perusahaan yang melirik perusahan digital untuk bekerja sama namun tidak semuanya dapat berkembang dengan baik.

Start-up yang bisa bertahan adalah mereka yang mendekatkan diri dengan user. Kita lihat market butuhnya apa, seperti ojek online itu,” ungkap CEO yang hobi masak ini.

Ada 60 orang yang bekerja dengan perusahaannya. Tantangan baru bagi Frandy, karena bekerja di dunia digital di mana kebanyakan pekerjanya adalah berusia muda.

Selain itu tantangan terbesar lainnya adalah menjaga konsistensi, mengetahui pasar, dan menangkap peluang yang ada.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah Frandy membebaskan para karyawannya untuk meningkatkan kreativitas mereka. Frandy berharap agar masyarakat semakin “melek” dengan dunia digital dan jeli dalam melihat target pasar ke depannya.

Sebagai penutup dalam The Captain ini, Frandy Wirajaya mendefinisikan bisnis dalam 3 kata adalah; konsisten, inovasi, dan baca peluang.

Tetap dengarkan The Captain setiap Kamis jam 6 pagi untuk kisah inspiratif dari para pimpinan Indonesia di 103.8 FM Brava Radio.

[teks onne | foto dailysosial.com]

Redaksi