Konsistensi Triumph Speed Triple

125

Sebagai penyandang status salah satu merk motor tertua di dunia, kemunculan setiap varian Triumph memang selalu ditunggu. Salah satunya adalah Triumph Speed Triple.

Triumph Speed Triple pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 dengan gaya streetfighter. Generasi pertama Speed Triple berkode T309, menggendong mesin 750 cc yang dipasarkan untuk pasar Eropa, dan 885 cc untuk pasar di luar Eropa. Generasi selanjutnya pada 1997 adalah T509 dengan mesin 885 cc yang mampu menyemburkan tenaga hingga 108 hp. Namun sejak 2005, generasi ini menggunakan mesin yang lebih besar yaitu 1.050 cc.

Seperti dilansir Stuff, tidak sedikit yang mengharapkan ada update dari Speed Triple terbaru baik dari desain maupun performa mesin. Sejak diluncurkan pada 2005, penampilan Speed Triple memang tidak banyak perubahan seperti penampilan tanpa fairing dan headlamp ‘bug-eyed’. Namun, tak dapat dipungkiri jika motor ini didaulat menjadi salah satu flagship dari Triumph. Mengandalkan penampilan ‘naked bike’ memberi kesan lebih kekar dan berotot pada bodi Speed Triple. Rangka chassis alumunium tubular berlabur warna hitam, dirancang dengan menempatkan distribusi bobot yang lebih besar ke bagian depan, sehingga pengendaliannya menjadi lebih tajam, khususnya pada saat menikung.

Model headlamp Speed Triple juga menjadi desain yang identik pada motor-motor streetfighter lansiran Triumph. Sementara desain jok pengendara menggunakan desain yang ramah bagi pengendara, tidak mudah pegal saat melakukan perjalanan touring jarak jauh. Desain lekukan tangki bahan bakarnya, juga cukup bersahabat bagi para pengendara dengan badan gemuk.

Suspensi depan dapat diatur tingkat kekerasannya, dengan garpu model upside-down milik Ohlins berdiameter 43 mm, dan suspensi monoshock Ohlins di bagian belakang dengan jarak travel 130 mm. Kombinasi suspensi depan dan belakang tersebut, memberikan tingkat kestabilan yang baik saat menikung di jalan berkelok, namun kinerja peredaman suspensinya terasa agak keras ketika melintasi jalan bergelombang dan saat menghajar jalan berlubang.

Posisi setang motor terasa pas untuk pengendara berpostur tinggi, karena tidak membuat posisi tubuh terlalu membungkuk. Posisi footrest yang lebih tinggi menjadikan pengendalian pada motor lebih mudah.

Tenaga besar Speed Triple hadir dari mesin 3 silinder 12 katup DOHC, berkapasitas 1.050 cc. Mesin berpendingin cair ini menghasilkan tenaga puncak 132 hp pada 9.400 rpm dan torsi 111 Nm pada 7.750 rpm. Dorongan hebat yang diberikan mesinnya bersanding dengan transmisi manual 6-percepatan, yang perpindahan gearnya terasa halus.

[Sumber: Autocar Indonesia | Foto: Zig Wheels]

Redaksi