Laris Manis, ORI010 Laku Rp 20 Triliun

34

Ketika jumpa pers di Gedung Frans Seda Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (7/10/2013), Dirjen Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, minat masyarakat terhadap ORI010 yang bunganya mencapai 8,5% per tahun ini sangat besar.

Robert juga mengungkapkan penjualan ORI010 masih menarik minat masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti saat ini.

Pada awalnya, Robert menjelaskan, ketika ORI ini diterbitkan, target mereka (para agen) adalah Rp 24 triliun lebih, kemudian pemerintah menetapkan Rp 20 triliun dan dapat ditingkatkan menjadi Rp 21 triliun. Akan tetapi, lanjut Robert, realisasi sampai dengan akhir pencatatan mencapai Rp 20,368 triliun. Namun dari hasil penjualan dari 20 agen dilakukan cleaning data (ada beberapa yang perlu dikoreksi dari jumlah pembeli) hasil realisasinya menjadi Rp 20.205 miliar. Jumlah investor 38.960, 26.824 diantaranya adalah investor baru.

Imbal hasil atau kupon 8,5% yang ditawarkan cukup menggiurkan sehingga diketahui menjadi pemicu tingginya minat investor terhadap ORI010 ini. Angka ini jauh di atas rata-rata bunga deposito saat ini yang hanya bergerak di kisaran angka 5%.

Robert juga menjelaskan bahwa masa penawaran ORI010 sudah dilakukan sejak 20 September sampai dengan 4 Oktober 2013 dan penjatahan hari ini. Tanggal pencatatan di bursa 10 Oktober 2013 dengan masa jatuh tempo 15 Oktober 2013 dengan masa tenor 3 tahun, lanjut Robert. Nilai rupiah per unit adalah Rp 1 juta, dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar/orang. Tingkat kupon 8,5%/tahun dibayar setiap bulan. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, lanjut Robert, salah satu keunggulan ORI010 adalah adanya bunga 8,5%/bulan.

Penawaran ORI010 sudah dilakukan oleh 17 bank dan 3 perusahaan sekuritas di 27 kota di Indonesia (sosialisasi marketing). Selain untuk menutup defisit keuangan negara, tujuan diterbitkannya ORI010 adalah agar masyarakat bisa belajar berinvestasi terutama di obligasi negara. Demikian kabar yang dikutip dari Detik.com.

Redaksi