Manis yang Sehat

109

Berbicara soal manis, gula putih [tebu] tidaklah sendirian. Gula aren dan gula jawa juga mampu menggelitik sensor motorik. Pemakaian gula aren sering ditemukan di makanan Asia dan Eropa dalam bentuk cookies.

Gula aren menjadi alternatif sehat dari gula putih, terutama bagi orang-orang yang memiliki masalah obesitas dan diabetes. Karena dalam proses pembuatannya, gula aren tidak memakai bahan kimia [pemutih makanan misalnya] sehingga kandungan nutrisi penting seperti riboflavin, thiamin, dan niacin, tetap utuh. Tak heran apabila gula aren kerap disebut sebagai gula alami.

Industri gula aren di hutan Kaiti, Riau, dikenal berkualitas tinggi karena pengolahannya secara autentik. Mulai dari proses menampung air gula dari batang aren menggunakan bambu sampai mengentalnya di atas api dan siap untuk dicetak hingga mengeras, membuat kami penasaran akan pembuatannya. Rasa dari gula aren yang memiliki aroma khas dan lumayan smokey, membuat para koki ibu kota haus bereksperimen membubuhi kreasi pastry-nya dengan sentuhan merahnya eksotisme Asia.

“Rasa orisinalnya sangat menonjol dibandingkan gula biasa. Setelan paling pas untuk pemanis ini adalah kelapa atau daun pandan karena membuat seimbang saat kita menggigit pencuci mulut,” bilang Biderman Philippe, Executive Pastry Chef Sari Pan Pacific, Jakarta.

Penggunaan sehari-hari gula yang kadang disebut gula jawa dari kelapa ini bisa dilihat di makanan Indonesia atau Thailand. Bentuknya yang seperti butiran pasir atau bongkahan batu bisa diubah menjadi karamel, dan mewujudkan rasa manis di creme brulee, wafel, atau minuman kopi. Tak hanya itu, saat proses penyulingan gula kelapa fermentasi juga dapat digunakan menjadi minuman yang mengandung lebih dari 30 persen alkohol.

Sementara itu, Pastry Chef Arief Anshari dari The Dharmawangsa, membubuhkan gula aren di dalam dessert dinginnya. “Bahan ini adalah bahankhaslokal namunjikatidakberani mencobanya dalam berbagai bentuk hidangan, gula aren terasa asing. Jika kita berani, dan ingin bereksplorasi maksimal, olahan Indonesian-European fusion bisa mengangkat cita rasa Indonesia.”

Sumber: www.esquire.co.id

Redaksi