Minat Masyarakat Untuk Investasi Pasar Modal Masih Rendah

956

Direktur Bursa Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, pada pertemuan “Forum Calon Investasi” di Denpasar, Jumat (27/9/2013), mngungkapkan bahwa hal itu disebabkan masyarakat kurang mendapatkan pengetahuan, di samping juga mereka pernah menjadi korban penipuan dari lembaga investasi ilegal yang banyak beroperasi di daerah.

Friderica juga mengatakan dari total jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 240 juta orang, dan keinginan warga berinvestasi baru sekitar satu juta. Di antaranya, 400 ribu di pasar modal, 500 ribu di Reksadana, dan sisanya di ORI (obligasi negara ritail).

Jika dihitung dari jumlah penduduk memang masih kecil, lanjutnya, hanya baru berkisar setengah persen dari jumlah tersebut. Karena itu, menurut Friderica, pihak BEI akan terus melakukan sosialisasi ke daerah-daerah di Indonesia.

Friderica Dewi juga mengatakan masyarakat Indonesia hingga saat ini belum banyak mengetahui keuntungan jika melakukan investasi di lembaga resmi, seperti pasar modal dan Reksadana. Masyarakat punya uang, sebagian penghasilannya untuk disisihkan menabung di bank.

Padahal, menurut dia, kalau bisa berinvestasi di salah satu lembaga tersebut akan mendapatkan keuntungan lebih dibanding hanya menabung di bank.

Oleh karena itu, Friderika mengatakan, pihaknya akan terus memberikan pemahaman dan pengertian melalui edukasi ke daerah-daerah terkait cara dan mekanisme berinvestasi yang benar. Ia juga mengungkapkan bahwa memang dalam berinvestasi ada resiko pasang surut, tergantung dari penjualan saham di pasar modal. Demikian kabar yang dilaporkan dari Kantor Berita Antara.

Redaksi