Selaku Chief Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara akan berbagi pengalamannya seputar Syariah Banking di CIMB Niaga. Bersama dengan Ferdy Hasan, Pandji akan menjelaskan hal-hal penting mengenai Syariah Banking yang serba digital di CIMB Niaga.
Pandji mengatakan bahwa bank syariah milik CIMB Niaga memang belum banyak diminati. Aset yang dimiliki masih kalah dengan yang konvensional.
“Aset untuk syariah masih berkisar Rp. 300 juta, sementara konvensional mencapai triliyun. Padahal pertumbuhannya cukup baik, yaitu 30% tiap tahunnya,” ujar Pandji.
Hal ini disebabkan oleh pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah yang berbeda-beda. Kebanyakan orang-orang beranggapan bahwa ekonomi syariah kompleks dan rumit, serta karakteristik yang berbeda dengan konvensional.
“Berbeda dengan bank syariah lainnya. CIMB Niaga syariah merupakan mirroring dari CIMB konvensional. Produk yang diberikan juga praktis, karena cerminan dari yang konvensional,” tambah Pandji.
Ia menjelaskan bahwa ruang untuk bertumbuhnya ekonomi syariah ini cukup besar. Karena penetrasi yang dilakukan oleh OJK sangat gencar terutama dalam promosi Syariah. Namun hal ini tidak berjalan baik bila regulator dan “pemainnya” tidak ikut berperan.
Banyak hal yang ditawarkan oleh Syariah CIMB Niaga. Dimulai dari promosi produk syariah bahkan melakukan goes to campus. Selain itu ada program dari regulator dan perbankan untuk mempromosikan syariah yaitu “Aku Cinta Syariah”.
Syariah CIMB Niaga memiliki 30 cabang syariah di Indonesia dan 600 cabang konvensional. Sekarang cabang konvensional juga bisa mengakses bank syariah juga. Selain itu syariah CIMB juga bertumpu pada retail banking sebesar 8,5% dan bisa sampai 25 tahun.
Credit Card syariah CIMB Banking juga inovasi baru, meskipun baru satu credit card yang dihasilkan yaitu gold namun akhir tahun ini akan dirilis syariah platinum.
CIMB konvensional yang unggul dilayanan digital, seperti Gomobile dan Cimbclicks kini juga bisa diakses oleh syariah.
Sudah bergabung sejak tahun 1993 dalam perbankan konvensional, ternyata Pandji baru memasuki bank syariah pada tahun 2015. Ada beberapa perbedaan yang sangat dirasa olehnya.
Dari sisi persaingan, bank konvensional jauh lebih keras. Mungkin karena jumlah pemain bank syariah yang lebih sedikit sehingga lebih nyaman dalam persaingan dan komunikasi. Dan karena lebih terbuka dan transparan maka informasi lebih mudah didapatkan di bank syariah.
Ke depannya, Pandji mengharapkan bank syariah lebih berkembang dan mampu berdiri sendiri tanpa konvensional. Ia menargetkan dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan, CIMB syariah dapat berdiri sendiri. Kemudian pada bank cabang konvensional untuk memiliki pengetahuan juga mengenai syariah.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Pandji adalah demokratis dan situasional. Ia menyadari bahwa pemimpin yang baik adalah yang mampu memengaruhi karyawannya. Pandji menginginkan untuk para karyawannya memiliki kesadaran bersama membangun bank ini.
Ia memiliki impian untuk membawa CIMB syariah lebih maju dan mendapatkan market yang lebih besar. Selain itu, Pandji ingin agar masyarakat lebih aware tentang produk syariah dan bukan saingan konvesional.
Akhir kata, Pandji memberikan definisi bisnis dalam 3 kata
“Dagang secara jujur”
Tetap dengarkan The Captain untuk kisah-kisah inspiratif dari para pimpinan Indonesia setiap Kamis jam 9 pagi di 103.8 FM Brava Radio.
[teks onne | foto Karim]
- Harper’s Bazaar Indonesia Asia NewGen Fashion Award (ANFA) kembali hadir di tahun 2024! - Mar 7, 2024
- Farah Tubagus - Dec 22, 2023
- Joshua Nafi - Dec 22, 2023