Pembangunan Kilang BBM Akan Melalui Proses Tender

86

Seperti yang dilansir dari Antaranews.com, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan, diharapkan melalui proses tender terbuka itu didapat permintaan insentif fiskal yang paling rendah. Menurutnya siapapun bisa ikut tender, termasuk investor Kuwait dan Arab Saudi.

Pasalnya, meski pembangunan kilang pengolahan BBM ditenderkan, kerja sama pembangunan kilang dengan investor Kuwait (Kuwait Petroleum Corporation/KPC) dan Arab Saudi (Saudi Aramco Asia Company Limited) tetap berjalan.

Karen juga mengatakan bahwa kilang terakhir yang dibangun dan dioperasikan Pertamina pada 1994 berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Ketika itu kilang-kilang yang dibangun digunakan untuk mengolah jenis minyak ringan (sweet crude) sementara kilang-kilang yang sekarang sebagian besar digunakan untuk minyak mentah berkadar sulfur tinggi (sour crude).

Karena sebab itu menurut Karen, Indonesia kalah bersaing dengan kilang di luar negeri. Pembangunan sejumlah kilang baru diharapkan bisa meningkatkan daya saing.

Seperti yang diketahui, Pertamina berencana membangun dua kilang baru berkapasitas masing-masing 300.000 barel per hari. BUMN itu menggandeng investor KPC dan Saudi Aramco. KPC meminta insentif untuk membangun kilang tersebut namun Kementerian Keuangan menolak permintaan insentif KPC karena dinilai terlalu berlebihan.

KPC rencananya akan membangun kilang di Balongan, Indramayu, sementara Saudi Aramco akan membangun kilang di Tuban, Jawa Timur. Kilang Balongan ditargetkan memproduksi BBM sebesar 9,6 juta kiloliter dan Tuban 8,29 juta kiloliter.

Redaksi